HARI KEBANGKITAN NASIONAL

Jadi Pembina Upacara Harkitnas, Ini Pesan Sri Mulyani

Redaksi DDTCNews | Senin, 22 Mei 2017 | 15:31 WIB
Jadi Pembina Upacara Harkitnas, Ini Pesan Sri Mulyani

JAKARTA, DDTCNews – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjadi pembina upacara di Hari Kebangkitan Nasional pada pagi ini (22/5). Dalam peringatan tersebut, Sri Mulyani menyampaikan pesan kepada seluruh jajaran pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk mewujudkan cita-cita Indonesia melalui pengelolaan keuangan negara yang baik.

Sri Mulyani mengatakan tema Harkitnas kali ini adalah pemerataan pembangunan Indonesia yang berkeadilan. Tema ini relevan dengan fungsi Kemenkeu sebagai pengelola keuangan negara.

"Peranan keuangan negara sangat penting dalam mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur. Dalam menjalankan peran ini, negara butuh jajaran Kemenkeu profesional, kompeten, berintegritas, komitmen untuk mewujudkan pemerataan pembangunan, keadilan, dan kesejahteraan,” ujarnya, Senin (22/5).

Baca Juga:
Peringatan Hari Oeang Tiap 30 Oktober, Awal RI Punya Mata Uang Sendiri

Dia menegaskan pembangunan yang adil dan merata bisa diraih dengan mengejar persatuan dan kesatuan NKRI. Menurutnya Harkitnas menjadi simbol untuk bersama-sama membangun negeri.

"Harkitnas menjadi simbol Indonesia untuk tetap bersatu dalam membangun negara. Kunci dari pembangunan itu sendiri ialah pembangunan yang merata, mulai dari pembangunan infrastruktur yang merata, hingga memperbaiki kualitas SDM," tambahnya.

Dalam Nawa Cita, Sri Mulyani menuturkan, salah satu fokus dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 adalah untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang merata, berkeadilan, inklusif, dan berkualitas.

Baca Juga:
Kelola APBN Kian Rumit, Sri Mulyani Minta Pegawai Naikkan Kompetensi

"Kuncinya adalah pemerataan pembangunan. Kita terus menciptakan pemerataan pembangunan melalui fokus belanja dari sisi infrastruktur dan belanja memperbaiki kualitas sumber daya manusia di seluruh wilayah Indonesia, dari perbatasan sampai pedesaan," jelasnya.

Sri Mulyani memastikan akan menjaga penerimaan APBN sebesar Rp 1.750 triliun dan belanja negara mencapai Rp 2.080 triliun. APBN tersebut akan digunakan sebagai instrumen fiskal untuk menciptakan pemerataan pembangunan dalam mewujudkan cita-cita bernegara.

"Penerimaan Rp 1.750 triliun dan belanja negara Rp 2.080 triliun hanya akan menjadi angka tanpa makna kalau tidak disertai strategi pemikiran untuk menggunakan keuangan negara guna pemerataan pembangunan," tegasnya.

Baca Juga:
Di Retreat Kabinet, Sri Mulyani Beri Materi Soal Pengelolaan APBN

Sambungnya, 50% dari jumlah pegawai Kemenkeu 70.257 orang adalah generasi muda. Sri Mulyani berharap supaya generasi muda di lingkungan Kemenkeu dapat melanjutkan estafet semangat perjuangan Budi Utomo yang melahirkan gerakan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.

Pasalnya, Sri Mulyani mengingatkan Indonesia sejak lahir adalah negara yang menjunjung Bhinneka Tunggal Ika. Didirikan bukan hanya untuk sekelompok golongan, satu agama, satu ras, atau satu jenis. Akan tetapi untuk seluruh rakyat Indonesia.

"Saya berharap generasi muda ini mampu meneruskan estafet semangat Budi Utomo di dalam mewujudkan Indonesia meraih kemerdekaan, merdeka dari kemiskinan, dari kebodohan, merdeka dari sisi ketertinggalan," kata Sri Mulyani. (Amu)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 30 Oktober 2024 | 09:30 WIB HARI OEANG KE-78

Kelola APBN Kian Rumit, Sri Mulyani Minta Pegawai Naikkan Kompetensi

Minggu, 27 Oktober 2024 | 13:30 WIB KABINET MERAH PUTIH

Di Retreat Kabinet, Sri Mulyani Beri Materi Soal Pengelolaan APBN

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 07:00 WIB KABINET MERAH PUTIH

Sri Mulyani Carikan Kantor untuk Kementerian Baru

BERITA PILIHAN
Kamis, 31 Oktober 2024 | 18:00 WIB PROVINSI PAPUA

Ada Opsen PKB dan BBNKB, PAD Pemprov Diproyeksi Susut 62% Tahun Depan

Kamis, 31 Oktober 2024 | 17:33 WIB PENGADILAN PAJAK

Mulai November, Loket A Hanya Layani Pendampingan Banding e-Tax Court

Kamis, 31 Oktober 2024 | 17:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Badan Gizi Nasional Dapat Anggaran Rp71 Triliun, Begini Alokasinya

Kamis, 31 Oktober 2024 | 17:25 WIB KPP PRATAMA PASAR REBO

Beri Pendampingan untuk UMKM, KPP Pasar Rebo Hadirkan Dua Entrepreneur

Kamis, 31 Oktober 2024 | 17:13 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Gagasan Pajak untuk Pendidikan Berkualitas, Ada di Buku Baru DDTC Ini

Kamis, 31 Oktober 2024 | 17:00 WIB TIPS PAJAK

Cara Perpanjang Masa Berlaku Kartu Izin Praktik Konsultan Pajak

Kamis, 31 Oktober 2024 | 16:30 WIB SERBA-SERBI PAJAK

Tahukah Kamu, Apa Saja Barang Mewah-Sangat Mewah dalam Konteks Pajak?

Kamis, 31 Oktober 2024 | 15:55 WIB INSTITUT STIAMI - DDTC

Institut STIAMI Bikin Webinar Gratis Soal Karier, Buruan Daftar!

Kamis, 31 Oktober 2024 | 15:23 WIB PROFESI KEUANGAN

Ada Imbauan untuk Akuntan Beregister dari PPPK Kemenkeu

Kamis, 31 Oktober 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Apindo Ingatkan Kenaikan PPN Tidak Menjamin Penerimaan Ikut Melonjak