AFRIKA TIMUR

Dua Negara Ini Didesak Teken Tax Treaty

Redaksi DDTCNews | Kamis, 23 Agustus 2018 | 18:15 WIB
Dua Negara Ini Didesak Teken Tax Treaty

NAIROBI, DDTCNews – Dewan Bisnis Afrika Timur (EABC) mendesak Tanzania dan Burundi untuk mengadopsi East Africa Community Multilateral Tax Treaty. EABC menaruh harapan implementasi dari perjanjian tersebut bisa mengatasi pemajakan berganda (double taxation).

Penasihat Perdagangan dan Kebijakan EABC Adrian Njau mengatakan perjanjian pajak itu harus dilakukan dalam rangka memperbaiki administrasi perpajakan kedua negara tersebut. Menurutnya ada berbagai akibat buruk jika kedua negara tersebut tidak segera menandatangani tax treaty.

“Perjanjian ini dirancang dengan beberapa tujuan seperti memberi kepastian bagi para investor dan bisa memperbaiki kondisi fiskal di kawasan Afrika Timur. Terlebih perjanjian ini juga bisa mengatasi double taxation antar kedua negara,” ungkapnya melansir capitalfm.co.ke, Kamis (23/8).

Baca Juga:
Menginterpretasikan Laba Usaha dalam P3B (Tax Treaty), Baca Buku Ini

Njau menyebutkan berbagai dampak buruk yang dapat terjadi jika pemerintah kedua negara menunda penandatanganan perjanjian itu, antara lain aliran investasi intra-regional yang terhambat, perpajakan berganda, hingga diskriminasi pajak.

Namun, implementasi positif atas perjanjian hak pemajakan (tax treaty) antara Tanzania dengan Burundi yang akan diperoleh yakni timbulnya perlindungan basis pajak dari masing-masing negara mitra.

Adapun perjanjian tersebut menyajikan perlakuan pajak yang ebih baik dan konsisten terhadap penduduk dari negara mitra EAC. Mengingat saat ini justru negara pihak ketiga yang selalu mendapat perlakuan pajak lebih baik dibanding negara mitra EAC.

Baca Juga:
Ada Perubahan MLI P3B Afrika Selatan dan Hongkong di Perpajakan DDTC

Hal ini mendapat sorotan dari Duta EABC Peter Mathuki yang menegaskan perjanjian pajak tersebut akan memberikan dampak positif yang lebih besar dibandingkan harus kehilangan penerimaan pajak setiap tahunnya akibat penggerusan basis pajak.

“Kami berharap bisa mendorong Tanzania dan Burundi untuk segera menandatangani perjanjian pajak tersebut,” tuturnya. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN