FILIPINA

Dorong Industri Pertahanan, Presiden Ini Tawarkan Insentif Pajak

Dian Kurniati | Rabu, 09 Oktober 2024 | 18:00 WIB
Dorong Industri Pertahanan, Presiden Ini Tawarkan Insentif Pajak

Ilustrasi. Prajurit marinir memeriksa tank. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.

MANILA, DDTCNews - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. menyatakan fokus pemerintah saat ini salah satunya mendorong pengembangan industri pertahanan nasional.

Marcos mengatakan pemerintah dan parlemen dalam UU Revitalisasi Pertahanan mengatur pemberian insentif pajak untuk investor di bidang pertahanan. Melalui insentif, Filipina diharapkan menjadi negara tujuan investasi di bidang pertahanan yang menarik di dunia.

"Ini adalah langkah maju yang logis bagi negara yang berada di titik tumpu pergerakan dan volatilitas geopolitik. Intinya, undang-undang ini ialah tentang menumbuhkan perlindungan industri nasional yang kuat dan berkelanjutan," katanya, dikutip pada Rabu (9/10/2024).

Baca Juga:
Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Marcos menuturkan UU Revitalisasi Pertahanan menawarkan insentif fiskal seperti keringanan pajak bagi investor yang menanamkan modal di bidang pertahanan. Pemberian insentif fiskal juga bertujuan menarik produsen asing untuk membangun atau memindahkan produksi peralatan militernya ke Filipina.

Pemerintah juga menawarkan skema pembiayaan untuk mendorong investasi dalam teknologi dan produksi pertahanan negara. Selain itu, dalam UU Revitalisasi Pertahanan juga mengatur perusahaan lokal juga bakal diberikan prioritas dalam pengembangan, pemeliharaan, dan pengoperasian peralatan militer yang penting.

Dia menjelaskan pemerintah berupaya meningkatkan kapasitas produksi pertahanan lokal untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya asing. Langkah ini juga diharapkan mampu memacu penciptaan peralatan militer yang sesuai dengan kebutuhan pertahanan keamanan Filipina.

Baca Juga:
Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

"Selama beberapa dekade ini, kita bergantung pada apa yang kita peroleh dari luar negeri. Setiap pembelian, setiap negosiasi, dan setiap kemitraan, meskipun memang diperlukan, juga mengingatkan kita bahwa pertahanan ini sangat bergantung pada rantai pasokan dan kepentingan pihak lain," ujarnya seperti dilansir newsinfo.inquirer.net.

Senator Juan Miguel Zubiri menyebut UU Revitalisasi Pertahanan akan memberikan manfaat ekonomi yang besar bagi negara. Sebab, undang-undang ini akan mendorong pertumbuhan industri manufaktur pertahanan, menciptakan lapangan kerja, serta menghasilkan tambahan penerimaan bagi negara.

Sementara itu, Juru bicara Angkatan Bersenjata Filipina Francel Margareth Padilla menilai UU Revitalisasi Pertahanan telah mengatur cakupan industri pertahanan yang luas.

Selain senjata dan peralatan militer, undang-undang tersebut juga bakal mempercepat pengembangan dan produksi peralatan siber. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB LITERATUR PAJAK

Perkaya Pengetahuan Pajak, Baca 11 e-Books Ini di Perpajakan DDTC

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB LITERATUR PAJAK

Perkaya Pengetahuan Pajak, Baca 11 e-Books Ini di Perpajakan DDTC

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB PERPRES 139/2024

Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:05 WIB KABINET MERAH PUTIH

Prabowo Kembali Lantik Pejabat Negara, Ada Raffi Ahmad dan Gus Miftah

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS LOGISTIK

Kinerja Dwelling Time dalam 1 Dekade Terakhir

Selasa, 22 Oktober 2024 | 10:00 WIB KOTA PONTIANAK

Semarakkan HUT ke-253, Pemda Adakan Program Pemutihan Denda PBB-P2

Selasa, 22 Oktober 2024 | 09:30 WIB KABINET MERAH PUTIH

Kembali Dilantik Jadi Menkeu, Begini Pesan Sri Mulyani kepada Jajaran