Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews - Sejumlah wajib pajak mengeluhkan kendala dalam mengakses e-faktur web based. Dalam 2 hari ini, laman web-efaktur.pajak.go.id memang sulit diakses. Kendala teknis ini sudah dikonfirmasi oleh Ditjen Pajak (DJP).
DJP pun meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh wajib pajak. Tim IT DJP berupaya maksimal untuk memulihkan web e-faktur. Namun, bersamaan dengan perbaikan oleh DJP, ada beberapa langkah yang bisa dijajal oleh wajib pajak untuk bisa mengakses kembali web e-faktur. Apa saja?
"Mohon kesediannya untuk menunggu dan mencoba secara berkala. [Atau], silakan dapat mencoba langkah-langkah berikut ini," tulis Kring Pajak merespons pertanyaan netizen, Selasa (30/7/2024).
Pertama, pastikan koneksi internet yang digunakan stabil dan lancar. Kedua, lakukan clear cache & cookies pada browser. Ketiga, gunakan new private window (Mozilla Firefox) atau new incognito window (Chrome) untuk mengakses laman tersebut.
Keempat, coba ganti browser atau perangkat. Terakhir, coba kembali akses web e-faktur di luar jam sibuk secara berkala.
Kendala akses e-faktur web based sudah terjadi sejak Senin (30/7/2024) kemarin. Dalam konfirmasinya, DJP membenarkan adanya kendala itu setelah melakukan simulasi internal.
"Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Berdasarkan simulasi yang kami lakukan, benar saat ini sedang terjadi kendala dalam mengakses web e-faktur," tulis Kring Pajak, kemarin.
Perlu diketahui, saat ini e-faktur sudah di-update ke versi 4.0. Ada sejumlah fitur baru yang tersedia. Pertama, PKP kini bisa login web e-nofa menggunakan NPWP 15 digit ataupun NPWP 16 digit.
Kedua, terdapat tambahan informasi NPWP 16 digit dan Nomor Identitas Tempat Kegiatan Usaha (NITKU) pada menu profil user.
Ketiga, perekaman dokumen faktur pajak pada e-faktur desktop atau e-faktur web based sudah bisa menggunakan NPWP 15 digit atau NPWP 16 digit.
Keempat, ada informasi NITKU pada output dokumen yang terekam. Kelima, muncul watermark pada SPT induk dan lampiran yang dicetak melalui e-faktur 4.0. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Udah coba berbagai saran di komentar teman2 Disni ttp ga bisa -_-
sudah coba pakai vpn & coba remove terus import lagi tapi masih belum bisa juga, bagaimana ini orang pajak
Alhamdulillah bisa, tadi coba saya hapus dulu sertifikatnya trus import lagi
Alhamdulillah sudah bisa lapor harus sering2 di refresh dan dicek berkala
kalo sampe gak bisa juga terus mereka gak mau tau tinggal terbitin STP denda, OMG.
sudah berhasil lapor, yang penting dapat BPE sementara SPT belum bisa di download
Saya sudah bisa lapor PPN. Saya mencoba lewat browser Firefox. Setiap muncul keterangan "Sambungan Aman Gagal" saya selalu klik "Coba Lagi" berulang-ulang sampai saya berhasil masuk kehalaman Log In. Dan saat sudah Log In pun situs masih suka blank namun tetap saya selalu klik "Coba Lagi" secara terus menerus disetiap halaman yang saya buka. Memang membutuhkan kesabaran, tapi Alhmdllh bisa lapor, namun untuk SPT Induk belum bisa didownload, hanya BPE saja yang bisa.
alhamdulillah sudah bisa di akses, terus di coba saja ,, lapor ppn sudah berhasil namun untuk cetak sptnya belum bisa hanya bisa cetak BPE nya
Parah banget emang orang orang pajak ini, udahla Aturan sering berubah gak jelas, sistem dari aplikasi sering error. Masalah gini aja ga selesai selesai, giliran nagih denda sampe bejibun surat datang,ga lapor denda, ga bayar denda kena sanksi lain. Giliran kek gini minta maaf doang ga ada kompensasi. Kalau gak bisa juga sampe sore keknya mending Lapor Sama AR masing masing aja
coba pake browser yg bs VPN, seperti opera..meskipun sedikit lama dan muter-muter, alhamdulilah selesai