Warga penerima manfaat menunjukkan Kartu Prakerja miliknya usai bertemu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa (15/12/2020). Setelah membuka 11 gelombang pendaftaran Kartu Prakerja dengan 5,9 juta peserta dan total anggaran Rp20 triliun, pemerintah memastikan program Kartu Prakerja berlanjut pada 2021 dengan syarat penerima manfaat pada 2020 tidak bisa lagi ikut serta. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww)
JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah memastikan program subsidi bantuan sosial kartu prakerja akan berlanjut pada tahun depan karena masih banyak warga yang membutuhkannya.
Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan terdapat 43 juta orang Indonesia yang mendaftar kartu prakerja tahun ini, tetapi kuotanya terbatas hanya untuk 5,6 juta peserta.
"Karena pekerja yang telah mendaftar program prakerja ini mencapai 43 juta orang, maka pemerintah memutuskan Insyaallah melanjutkan kegiatan ini pada tahun 2021," katanya dalam sebuah webinar, Senin (28/12/2020).
Maruf mengatakan pandemi Covid-19 telah menyebabkan banyak tenaga kerja mengalami pemutusan hubungan kerja atau dirumahkan, serta para UMKM harus menutup usahanya. Sementara di sisi lain, jumlah angkatan kerja akan terus bertambah setiap tahun.
Dia menilai kartu prakerja sebagai program yang disusun secara extraordinary untuk membantu mengurai masalah ketenagakerjaan tersebut. Melalui program tersebut, pemerintah ingin membantu para pekerja meningkatkan keterampilan sehingga mudah mencari kerja atau membuka usaha.
Maruf lantas mengapresiasi kinerja Badan Pelaksana (Project Management Officer/PMO) Kartu Prakerja dan para mitra sehingga tingkat kepesertaan program sudah mencapai 100% tahun ini.
Hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) maupun PMO juga menunjukkan lebih dari 80% peserta menyatakan keterampilannya meningkat setelah mengikuti program.
Maruf berharap para peserta bisa membagikan pengalamannya mengikuti program kartu prakerja kepada pekerja lain, sehingga semakin banyak yang berpartisipasi tahun depan. Sementara kepada PMO, dia ingin ada berbagai perbaikan agar pelaksanaan kartu prakerja semakin optimal.
"Saya berharap berbagai kendala yang dihadapi atau aspirasi peserta tahun 2020 ini dapat memicu inovasi baru pada pelaksanaan program kartu prakerja pada 2021 sehingga pelaksanaan program ini bisa berjalan lebih optimal lagi," ujarnya.
Direktur Eksekutif PMO Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengungkapkan anggaran pelatihan dan insentif kartu prakerja 2021 sekitar Rp10 triliun, separuh dari anggaran tahun ini. Dalam pelaksanaannya, peserta yang memperoleh kartu prakerja tahun ini tidak mendapat bantuan lagi. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
dengan adanya kartu prakerja ini semoga dapat meningkatkan skill yg dipelajari dan juga membantu meringankan kondisi ekonomi bagi penerima