PMK 71/2022

Jasa Travel Agent Kena PPN Besaran Tertentu, PM Tak Dapat Dikreditkan

Redaksi DDTCNews | Kamis, 26 Desember 2024 | 07:30 WIB
Jasa Travel Agent Kena PPN Besaran Tertentu, PM Tak Dapat Dikreditkan

Ilustrasi. Pengunjung melakukan transaksi di sejumlah stan agen perjalanan pada hari pertama Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2024). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/tom.

JAKARTA, DDTCNews – Kring Pajak memberikan penjelasan perihal pengkreditan pajak masukan atas jasa agen perjalanan wisata yang memenuhi jasa kena pajak (JKP) tertentu sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 71/2022.

Berdasarkan Pasal 2 ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 71/2022, pengusaha kena pajak (PKP) yang melakukan penyerahan JKP tertentu, seperti jasa travel agent, wajib memungut dan menyetorkan PPN terutang dengan besaran tertentu.

“Jika travel agent memenuhi JKP sesuai Pasal 2 PMK 71/2022 maka tidak dapat mengkreditkan pajak masukan atas perolehan BKP/JKP, yang berhubungan dengan penyerahan JKP tertentu,” jelas Kring Pajak di media sosial, Kamis (26/12/2024).

Baca Juga:
DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

PMK 71/2022 juga menguraikan kriteria jasa travel agent yang dikenai PPN besaran tertentu, yaitu berupa paket wisata, pemesanan sarana angkutan, dan pemesanan sarana akomodasi, yang penyerahannya tidak didasari pada pemberian komisi/imbalan atas penyerahan jasa perantara penjualan.

PPN besaran tertentu untuk jasa travel agent, yaitu 10% dari tarif PPN umum dikalikan dengan harga jual paket wisata, sarana angkutan, dan akomodasi. Bila tarif umum PPN sebesar 12% maka tarif PPN besaran tertentunya sebesar 1,2%.

Untuk diperhatikan, harga jual adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh penjual karena penyerahan BKP, tidak termasuk PPN yang dipungut sesuai dengan UU PPN dan potongan harga yang dicantumkan dalam faktur pajak.

Baca Juga:
Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Sementara itu, faktur pajak merupakan bukti pungutan pajak yang dibuat oleh PKP yang melakukan penyerahan BKP atau penyerahan JKP .

Lebih lanjut, PKP tidak dapat mengkreditkan pajak masukan atas perolehan BKP dan/atau JKP , impor BKP, serta pemanfaatan BKP tidak berwujud dan/atau pemanfaatan JKP dari luar daerah pabean di dalam daerah pabean, yang berhubungan dengan penyerahan JKP tertentu berdasarkan Pasal 2 ayat (2) PMK 71/2022. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK    

DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Pajak Minimum Global Bagi WP CbCR Bisa Dinolkan, Begini Kriterianya

Jumat, 31 Januari 2025 | 17:15 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:11 WIB CORETAX SYSTEM

Bermunculan Surat Teguran yang Tak Sesuai di Coretax? Jangan Khawatir!

BERITA PILIHAN
Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK    

DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Pajak Minimum Global Bagi WP CbCR Bisa Dinolkan, Begini Kriterianya

Jumat, 31 Januari 2025 | 17:15 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:11 WIB CORETAX SYSTEM

Bermunculan Surat Teguran yang Tak Sesuai di Coretax? Jangan Khawatir!

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:31 WIB KEBIJAKAN PAJAK

WP Tax Holiday Terdampak Pajak Minimum Global, PPh Badan Turun Lagi?

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:11 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Supertax Deduction Kurang Laku, Ternyata Banyak Investor Tak Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 14:30 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Demi Kejar Pajak, Dinas ESDM Petakan Ulang Sumur Air Tanah di Daerah

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:45 WIB PAJAK MINIMUM GLOBAL

Ada Pajak Minimum Global, RI Cari Cara Biar Insentif KEK Tetap Menarik

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:25 WIB TAX CENTER UNIVERSITAS ADVENT SURYA NUSANTARA

Gratis untuk Umum! Sosialisasi Soal Coretax, PPN 12%, dan SAK EMKM-EP