BERITA PAJAK HARI INI

Sri Mulyani Akui Target Kepatuhan Formal 85% Cukup Berat

Redaksi DDTCNews | Senin, 04 Maret 2019 | 08:30 WIB
Sri Mulyani Akui Target Kepatuhan Formal 85% Cukup Berat

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

JAKARTA, DDTCNews -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui upaya pencapaian target kepatuhan formal wajib pajak sebesar 85% pada tahun ini cukup berat. Topik ini menjadi bahasan beberapa media nasional pada hari ini, Senin (4/3/2019).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengatakan berbagai terobosan telah dilakukan oleh pemerintah untuk memudahkan wajib pajak melaporkan surat pemberitahuan (SPT). Hal ini tertuang dalam Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-02/PJ/2019.

Hal ini diharapkan mampu mendorong rasio kepatuhan formal lebih tinggi. Adapun jumlah wajib pajak yang wajib lapor SPT sekitar 18,5 juta. Dengan target 85%, jumlah wajib pajak yang harus melaporkan SPT ada sekitar 15,7 juta. Hingga Februari 2019, baru tercatat 3,2 juta SPT yang masuk.

Baca Juga:
Sri Mulyani Carikan Kantor untuk Kementerian Baru

“Target ini memang cukup berat, tetapi kami akan melakukan dengan hati-hati, karena masyarakat dan kondisi ekonomi selalu mengharapkan pemerintah berhati-hati dalam memungut pajak,” ujar Sri Mulyani.

Selain itu, beberapa media nasional juga menyoroti pemberian fasilitas tax holiday. Pasalnya, baru satu perusahaan yang sudah mengajukan insentif fiskal tersebut melalui sistem Online Single Submission (OSS).

Berikut ulasan berita selengkapnya.

Baca Juga:
PKP Bakal Wajib Memerinci Data Penyerahan terkait Faktur Pajak Eceran
  • Imbauan Sri Mulyani

Sri Mulyani Indrawati mengimbau agar wajib pajak tidak menunggu pelaporan SPT sampai batas akhir, yakni 31 Maret untuk wajib pajak pribadi dan 30 April untuk wajib pajak badan. Dengan realisasi pelaporan SPT per Februari 2019 sebanyak 3,2 juta, Ditjen Pajak (DJP) harus mengejar sekitar 12,5 juta SPT lagi hingga akhir tahun.

Direktur Potensi Kepatuhan dan Penerimaan Pajak DJP mengatakan biasanya sepanjang Maret, pemerintah akan memperoleh tambahan 9 juta WP. Sisanya akan dikejar hingga akhir tahun.

  • Dua Strategi Utama

DJP menyiapkan dua strategi utama untuk meningkatkan kepatuhan WP. Stategi utama itu ada dalam aspek pelayanan dan pengawasan. Dari sisi pelayanan, DJP telah memperbanyak saluran penyampaian SPT. Otoritas juga bekerja sama dengan konsultan pajak dan relawan untuk membantu wajib pajak.

Baca Juga:
Penegakan Hukum Bidang Pajak, Andalan Prabowo untuk Tambah Penerimaan

Dari sisi pengawasan, DJP akan mengecek kepatuhan WP setelah musim pelaporan SPT yakni Maret dan April berakhir. Otoritas akan memanfaatkan data pihak ketiga, termasuk data keuangan domestik dan luar negeri yang didapat dari implementasi automatic exchange of information.

  • Ada Peluang

Partner DDTC Fiscal Research B. Bawono Kristiaji menyebut meski berat, target kepatuhan formal tahun ini masih berpeluang untuk direalisasikan. Setidaknya ada dua hal yang menjadi modal pemerintah dalam merealisasikan target tersebut.

Pertama, ada berbagai terobosan dari pemerintah dalam rangka mempermudah tatacara penyampaian SPT. Kedua, sosialisasi sudah dilakukan lebih gencar contohnya dengan adanya kegiatan (seperti ‘Spectaxcular 2019’) atau surat elektronik kepada wajib pajak yang bersifat mengingatkan.

Baca Juga:
Kepada Sri Mulyani, Prabowo Tekankan Penggunaan APBN Harus Teliti
  • Bidang Pembangkit Listrik

Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Husen Maulana menjabarkan sebelum masuknya pengajuan tax holiday melalui OSS, ada delapan perusahaan yang tertarik untuk meminta insentif tersebut. Kedelapan perusahaan tersebut berasal dari domestik (2 perusahaan) dan asing (6 perusahaan).

“Tapi baru satu perusahaan yang apply tax holiday melalui OSS, yang bergerak di bidang pembangkit listrik,” katanya.

  • Pelonggaran Kebijakan Moneter Belum Mendesak

Pelonggaran kebijakan moneter dinilai belum mendesak untuk dilakukan Bank Indonesia (BI). Hal ini mempertimbangkan risiko pembalikan modal asing yang sudah masuk ke Tanah Air. Selain itu, bank sentral juga masih berkomitmen untuk menjaga daya tarik aset keuangan di dalam negeri.

  • Usul Tiga KEK

Sekretaris Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Enoh Suharto Pranoto mengatakan ada enam KEK yang ditargetkan beroperasi pada semester I/2019. Dewan Nasional KEK sudah mengajukan tiga KEK kepada Presiden Joko Widodo. Ketiga KEK itu adalah Bitung, Morotai, dan Maloy. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 26 Oktober 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

DJP: Akun Wajib Pajak di Coretax Lebih Komprehensif dari DJP Online

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 07:00 WIB KABINET MERAH PUTIH

Sri Mulyani Carikan Kantor untuk Kementerian Baru

Jumat, 25 Oktober 2024 | 09:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PKP Bakal Wajib Memerinci Data Penyerahan terkait Faktur Pajak Eceran

Kamis, 24 Oktober 2024 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Penegakan Hukum Bidang Pajak, Andalan Prabowo untuk Tambah Penerimaan

BERITA PILIHAN
Sabtu, 26 Oktober 2024 | 14:00 WIB KONSULTASI PAJAK

Bisakah CV Memperoleh Fasilitas Tax Holiday?

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 13:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Menkeu AS Bilang Bea Masuk Trump akan Dorong Inflasi

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Ekonomi Sulit, Anggota DPR Minta Kenaikan Tarif PPN Ditunda

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 12:30 WIB PROVINSI JAWA TENGAH

Pajak Baru Terkumpul 66,6%, Pemprov Sebar Jutaan Surat ke Penunggak

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 12:00 WIB HUT KE-17 DDTC

Temu Kontributor Buku DDTC: Gagasan Perpajakan untuk Prabowo-Gibran

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

DJP: Akun Wajib Pajak di Coretax Lebih Komprehensif dari DJP Online

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 08:30 WIB ARGENTINA

Gara-Gara Korup dan Gemuk, Argentina Bubarkan Otoritas Pajak

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 07:00 WIB KABINET MERAH PUTIH

Sri Mulyani Carikan Kantor untuk Kementerian Baru

Jumat, 25 Oktober 2024 | 22:15 WIB HUT KE-17 DDTC

Buku Gagasan Perpajakan Prabowo-Gibran, Wadah Kegelisahan Soal Pajak