KOLOMBIA

Proposal Ditarik, Protes Reformasi Pajak Terus Berlanjut

Nora Galuh Candra Asmarani | Rabu, 19 Mei 2021 | 17:20 WIB
Proposal Ditarik, Protes Reformasi Pajak Terus Berlanjut

Ribuan warga Bogota, Kolombia, tumpah ruah ke jalan memprotes proposal reformasi pajak Kolombia. (Foto: Reuters/bbc.com)

BOGOTA, DDTCNews – Ribuan warga Kolombia kembali melakukan demonstrasi atas proposal reformasi pajak untuk perbaikan ekonomi akibat pandemi. Aksi demonstrasi itu bahkan telah meluas pada isu peningkatan kemiskinan, pengangguran, dan ketidaksetaraan.

Presiden Kolombia Iván Duque telah mengumumkan akan mencabut proposal dan mencari rencana baru berdasarkan konsensus. Meski begitu, aksi protes masih terus berlanjut bahkan menelan puluhan korban jiwa dan luka.

“Reformasi itu bukan iseng. Reformasi itu adalah suatu kebutuhan,” kata Presiden Duque kepada wartawan di Bogota, seperti dikutip Rabu (19/5/2021).

Baca Juga:
Penduduk Mulai Menua, Thailand Kembali Dorong Reformasi Sistem Pajak

Demonstrasi ini sudah membuat Menteri Keuangan Kolombia mengundurkan diri. Namun, hal itu tidak banyak membantu meredam kemarahan publik. Demonstrasi juga telah berubah menjadi protes nasional atas meningkatnya kemiskinan, pengangguran, dan ketidaksetaraan akibat pandemi.

Analisis ekonomi Guzmán mengatakan ada kesepakatan luas reformasi fiskal diperlukan untuk menjaga negara tetap bertahan. Namun, menurutnya pemerintah terlalu lama membatalkan proposal pajak yang tidak populer dan membiarkan kemarahan, frustasi, dan kebencian timbul.

"Sekarang [protes] lebih banyak tentang cara pemerintah menjalankan negara selama dua setengah tahun, ini tentang lockdown, ini tentang ketidakpuasan," katanya.

Baca Juga:
Transisi Pemerintahan Berjalan, DJP Fokus Amankan Penerimaan Pajak

Berdasarkan data yang dirilis akhir April, ekonomi Kolombia telah menyusut 7% dibandingkan dengan tahun lalu. Sementara itu, kemiskinan meningkat sekitar 36% dan menjadi hampir 43% dari populasi. Adapun demonstrasi sudah dimulai sejak 28 April 2021

Meski ada perintah lockdown, warga Kolombia tetap melakukan protes atas usulan kenaikan pajak untuk beberapa barang dan jasa sehari-hari. Kendati menaikkan pajak, pemerintah menyatakan akan tetap menerapkan subsidi tunai pada era pandemi untuk membantu masyarakat,

Namun, banyak pendemo yang mengatakan hanya melihat kenaikan pajak dan pemerintahan yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Natalia Arévalo seorang penjual, salah satu pengunjuk rasa, mengatakan lockdown telah membatasi penjualan, tetapi pemerintah justru menaikkan pajak

“Pemerintah Kolombia telah mendorong kami ke kelaparan. Sekarang mereka ingin mengambil sedikit harta yang kita miliki,” katanya seperti dilansir nytimes.com. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 17 Oktober 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Transisi Pemerintahan Berjalan, DJP Fokus Amankan Penerimaan Pajak

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 16:45 WIB CORETAX SYSTEM

Ada Coretax Nanti, WP Tak Perlu ke KPP untuk Ubah Data Perpajakan

Minggu, 29 September 2024 | 11:01 WIB OPINI PAJAK

Reformasi Pajak dalam Transisi Suksesi Pimpinan Nasional

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN