AMERIKA SERIKAT

Atasi Masalah Tunawisma, Perusahaan Besar Dipajaki

Kurniawan Agung Wicaksono | Kamis, 08 November 2018 | 12:18 WIB
Atasi Masalah Tunawisma, Perusahaan Besar Dipajaki

Ilustrasi. (foto: Curbed SF)

JAKARTA, DDTCNews – Warga San Fransisco memilih untuk membebankan pajak pada bisnis besar, yang mayoritas adalah perusahaan teknologi, untuk membiayai layanan bagi para tunawisma.

Melansir New York Post, warga melewati surat suara yang disebut Proposisi C. Mereka ingin adanya pemajakan pendapatan bruto tahunan perusahaan terbesar di kota. Pemajakan ini akan menghasilkan antara US$250 juta dan US$300 juta untuk kota.

Dana tersebut hampir berlipat ganda dari anggaran kota yang diperuntukkan bagi para tunawisma. Akan ada tempat hunian permanen dalam jangka pendek, layanan kesehatan mental, serta tindakan pencegahan bertambahnya warga yang tinggal di jalanan. Saat ini, diperkirakan ada 7.500 orang dan 1.200 keluarga yang tinggal di jalanan.

Baca Juga:
Perusahaan Teknologi Minta Isu Pajak Digital Segera Dituntaskan

“Sekitar 400 bisnis, yang sebagian besar di sektor teknologi, akan dikenakan pajak dengan jumlah yang bervariasi,” demikian informasi yang dikutip pada Kamis (8/11/2018).

Bisnis dengan pendapatan tahunan bruto lebih dari US$50 juta akan dikenakan pajak sekitar 0,5%. Selanjutnya, perusahaan dengan pendapatan tahunan bruto tahunan lebih dari US$1 miliar dalam akan membayar 1,5% dari biaya penggajian.

CEO Twitter Jack Dorsey menentang program yang dijuluki sebagai ‘Our City, Our Home’ tersebut. Menurutnya, pengenaan pajak itu tidak adil dan berisiko melemahkan pertumbuhan ekonomi kota.

Baca Juga:
Tekan Pertumbuhan Angka Tunawisma, Insentif Pajak Diusulkan

Sementara, miliader sekaligus Pendiri dan CEO Salesforce Marc Benioff menuangkan setidaknya US$7 juta dalam kampanye untuk Prop C. Dia pun mengungkapkan kesenangan pemilih setuju bahwa program ini yang dibutuhkan kota.

Kantor Analisis Ekonomi Kota menyimpulkan dalam penilaian bahwa ukuran itu kemungkinan akan berhasil mengurangi tunawisma di San Francisco. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 21 Februari 2022 | 10:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Perusahaan Teknologi Minta Isu Pajak Digital Segera Dituntaskan

Senin, 15 Maret 2021 | 17:45 WIB AMERIKA SERIKAT

Tekan Pertumbuhan Angka Tunawisma, Insentif Pajak Diusulkan

Senin, 08 Februari 2021 | 17:55 WIB INGGRIS

Awas.. Cetak Laba Jumbo pada 2020 Bisa Ditagih Pajak Ekstra

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?