Ilustrasi. Headquarters World Bank. (foto: blogs.worldbank.org)
JAKARTA, DDTCNews – World Bank menyebut sekitar 88 juta—115 juta penduduk dunia bisa masuk ke jurang kemiskinan akibat pandemi virus Corona pada tahun ini.
Dalam laporannya, World Bank menilai pandemi virus Corona telah menyebabkan pelemahan ekonomi global sehingga orang-orang terdesak ke dalam jurang kemiskinan. Lonjakan kemiskinan tahun ini disebut paling ekstrem dalam 2 dekade terakhir, setelah krisis keuangan Asia pada 1998.
"Angka-angka ini berarti tingkat kemiskinan antara 9,1% hingga 9,4% pada 2020," tulis World Bank dalam Monitoring Global Poverty, dikutip pada Jumat (9/10/2020).
Proyeksi World Bank tersebut mengindikasikan target penurunan kemiskinan tahun ini tidak terwujud. Sebelum pandemi, World Bank memperkirakan angka kemiskinan global sebesar 615 juta orang atau 7,9% pada 2020 dan 586 juta orang atau 7,5% pada 2021.
World Bank menyebut dalam jangka panjang, target kemiskinan sebesar 3% pada 2030 juga sulit tercapai. Pandemi akan makin memundurkan pencapaian target itu, kecuali ada upaya luar biasa yang belum pernah terjadi sebelumnya sehingga berhasil mendorong pertumbuhan inklusif yang lebih cepat.
Meski demikian, pandemi virus Corona bukan satu-satunya penyebab melonjaknya angka kemiskinan global. World Bank menyebut masih ada penyebab lain sehingga target penurunan kemiskinan semakin menantang, yakni konflik dan perubahan iklim.
Konflik menjadi penghalang utama pemberantasan kemiskinan di Timur Tengah dan Afrika Utara. Sementara itu, proyeksi baru-baru ini menunjukkan antara 68 juta—132 juta orang akan jatuh miskin pada tahun 2030 karena berbagai dampak perubahan iklim.
"Proyeksi mengenai kemiskinan global ini menunjukkan pengurangan kemiskinan terus melambat. Ini menegaskan prediksi sebelumnya bahwa dunia tidak akan mencapai tujuan penurunan global," imbuh World Bank dalam laporan tersebut. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.