PEREKONOMIAN INDONESIA

Wah, Kinerja Ekspor Bisa Dipantau Real Time dengan Sistem Ini

Redaksi DDTCNews | Rabu, 27 Februari 2019 | 17:24 WIB
Wah, Kinerja Ekspor Bisa Dipantau Real Time dengan Sistem Ini

JAKARTA, DDTCNews – Data kinerja ekspor kini bisa dipantau dan dianalisis secara langsung. National Export Dashboard (NED) menjadi wadah terbaru untuk memantau kegiatan ekspor nasional.

NED merupakan hasil kerja sama antara Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Ditjen Bea Cukai (DJBC), dan University Network for Indonesia Export Development (UNIED). Melalui sistem ini, aktivitas dan analisis kinerja ekspor Indonesia dapat dilakukan dalam satu layanan berbasis elektronik.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan apresiasi atas peluncuran NED. NAD dinilai mampu menjadi terobosan instrument yang pada gilirannya dapat meningkatkan kinerja dan kapasitas ekspor di masa mendatang.

Baca Juga:
Eksportir Sawit, Ada Henti Layanan INATRADE Jelang Permendag 26/2024

“LPEI mengemban tugas penting untuk untuk mendorong peningkatan ekspor. Jadi, sangat penting bagi LPEI untuk memahami kinerja ekspor,” katanya dalam peresmian NED di kantor LPEI, Rabu (27/2/2019).

Secara umum, layanan NED merupakan pusat informasi berbasis laman daring (web-based). Dalam laman NED, pengguna dapat melihat kinerja ekspor secara real time. Selain itu aspek analisis juga disediakan oleh NED.

Informasi dan analisis yang disajikan dalam NED antara lain laporan ekspor secara nasional, analisis pasar, data neraca perdagangan, daftar komoditas ekspor unggulan, dan analisis risko negara tujuan ekspor.

Baca Juga:
Masuk Tahap ke-14, Kantor Bea Cukai Terapkan secara Penuh CEISA 4.0

Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank, Ibu Sinthya Roesly menyampaikan sistem NED merupakan terobosan baru untuk memahami kinerja ekspor. Pasalnya, selama ini data ekspor disajikan secara parsial dan tersebar di banyak kementerian/lembaga.

Data yang disajikan nantinya akan berbentuk visual dan grafis. Dengan demikian, data dapat dimanfaatkan pemangku kepentingan dan pelaku usaha untuk meningkat kapasitas ekspor nasional.

“Kini kita punya platform untuk data ekspor. Selain itu kajian risiko dan komparatif dengan negara lain dapat dilakukan melalui NED. Kedepannya, pelaku usaha bisa manfaatkan NED untuk melihat rantai pasokan komoditas secara global,” tandasnya. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 24 Oktober 2024 | 15:21 WIB KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Eksportir Sawit, Ada Henti Layanan INATRADE Jelang Permendag 26/2024

Kamis, 24 Oktober 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Masuk Tahap ke-14, Kantor Bea Cukai Terapkan secara Penuh CEISA 4.0

Kamis, 24 Oktober 2024 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kepada Sri Mulyani, Prabowo Tekankan Penggunaan APBN Harus Teliti

Rabu, 23 Oktober 2024 | 17:05 WIB KABINET MERAH PUTIH

Kabinetnya Gemuk, Prabowo Minta Menteri Pangkas Kegiatan Seremonial

BERITA PILIHAN
Kamis, 24 Oktober 2024 | 18:30 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Laporkan SPT Pajak Daerah atas Jasa Kesenian dan Hiburan di DKI

Kamis, 24 Oktober 2024 | 18:00 WIB KOTA PALU

Ada 9 Jenis Pajak Daerah di Kota Palu, Simak Daftar Lengkapnya

Kamis, 24 Oktober 2024 | 17:30 WIB PROVINSI GORONTALO

Mulai 2025, Provinsi-Kabupaten/Kota Tagih Pajak Kendaraan Bersama-sama

Kamis, 24 Oktober 2024 | 17:00 WIB CORETAX SYSTEM

Coretax DJP Mungkinkan Cabang untuk Bikin Bukti Potong PPh

Kamis, 24 Oktober 2024 | 16:30 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Target Swasembada Energi di Era Prabowo, Apa Strateginya?

Kamis, 24 Oktober 2024 | 16:00 WIB SWISS

Danai Program Pensiun, Negara Ini Bakal Naikkan Tarif PPN

Kamis, 24 Oktober 2024 | 15:21 WIB KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Eksportir Sawit, Ada Henti Layanan INATRADE Jelang Permendag 26/2024

Kamis, 24 Oktober 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Masuk Tahap ke-14, Kantor Bea Cukai Terapkan secara Penuh CEISA 4.0

Kamis, 24 Oktober 2024 | 14:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Tarif PPN Mestinya Naik Jadi 12%, DPR Minta Tunggu Ekonomi Membaik