Ilustrasi. Warga antre untuk menerima Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) di Balai Desa Tanjungkarang, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Senin (18/5/2020). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/wsj.
JAKARTA, DDTCNews – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi mencatat realisasi penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) dana desa per 28 Mei 2020 telah mencapai Rp3,24 triliun.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengatakan BLT dana desa tersebut telah diterima oleh 5,48 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Menurutnya pemerintah akan terus mengupayakan agar jangkauan penerima BLT dana desa terus meluas.
"Masyarakat relatif sudah ter-cover dengan jaring pengaman sosial,” katanya melalui konferensi video, seperti dikutip pada Senin (1/6/2020).
Abdul mengklaim penyaluran BLT dana desa tersebut sudah tepat sasaran. Pasalnya, kepala keluarga pada 1,15 juta dari 5,4 juta KPM itu mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) atau kehilangan pekerjaan akibat pandemi virus Corona. Selain itu, ada 232.000 KPM yang anggota keluarganya menderita penyakit kronis menahun.
Jika diperinci, dana BLT dana desa telah dikirimkan pada 63.613 desa. Namun, baru 50.939 desa di antaranya yang telah meneruskannya kepada KPM.
Hingga saat ini, 122 kabupaten/kota tercatat telah menyalurkan 100% BLT dana desa, sedangkan 145 kabupaten/kota lainnya baru terealisasi 70%. Ada pula 89 kabupaten/kota yang baru merealisasikan 52%, dan 26 kabupaten/kota lainnya belum merealisasikan BLT dana desa sama sekali.
"Pada kabupaten/kota yang penyalurannya di bawah 100%, telah kami kirimkan surat agar Rabu (pekan ini) sudah tersalur 100%," ujarnya.
Abdul ingin penyaluran BLT dana desa tahap pertama selesai pada pekan ini. Dia menyebut kabupaten/kota yang belum menyalurkan BLT dana desa misalnya disebabkan oleh beratnya kondisi geografis, seperti yang terjadi di Provinsi Papua dan Papua Barat.
Selain itu, ada kabupaten yang dananya sudah cair, tetapi tidak bisa menyalurkannya ke desa karena bupatinya hanya seorang pelaksana tugas (Plt). Kejadian semacam itu terjadi di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
saya rasa berdasarkan informasi diatas untuk kegiatan penyaluran BLT Tahap 1 dapat dikatakan sukses. namun belajar dari pengalaman ini, perlu ada evaluasi lebih lanjut mengenai anggaran dan kepastian data pihak yang membutuhkan. Selain itu Kemenkeu menurut saya dapat meninjau kembali anggaran dana perimbangan yang sebenarnya bisa dialokasikan untuk kepentingan menghadapi dampak Covid19