KEBIJAKAN PEMERINTAH

Lanjutkan Bantuan Pangan Beras di 2025, Bapanas Minta Rp16,68 Triliun

Muhamad Wildan | Kamis, 05 September 2024 | 10:00 WIB
Lanjutkan Bantuan Pangan Beras di 2025, Bapanas Minta Rp16,68 Triliun

Petugas mendokumentasikan warga penerima manfaat saat pengambilan bantuan pangan cadangan beras di Balai Kelurahan Bangsal, Kediri, Jawa Timur, Rabu (14/8/2024). Pemerintah daerah setempat bersinergi dengan Perum Bulog menyalurkan bantuan 336.320 kilogram beras periode bulan Agustus 2024 untuk 33.632 keluarga penerima manfaat. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/nym.

JAKARTA, DDTCNews - Badan Pangan Nasional (Bapanas) meminta tambahan pagu anggaran kepada Komisi IV DPR dalam rangka melanjutkan penyaluran bantuan pangan beras pada tahun depan.

Pagu anggaran Bapanas pada RAPBN 2025 saat ini hanya senilai Rp329,95 miliar. Untuk melanjutkan penyaluran bantuan pangan beras pada tahun depan, Bapanas membutuhkan anggaran tambahan senilai Rp16,68 triliun.

"Bantuan pangan beras selama 6 bulan senilai Rp16,68 triliun," ujar Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dalam rapat bersama Komisi IV DPR, Rabu (4/9/2024).

Baca Juga:
Kinerja Penegakan Hukum Ditjen Pajak selama 1 Dekade Terakhir

Anggaran bantuan pangan beras 2025 turut diusulkan ke Komisi IV DPR mengingat bantuan pangan pada tahun-tahun sebelumnya tidak menggunakan anggaran yang disetujui DPR. Bantuan pangan pada tahun-tahun sebelumnya didanai menggunakan anggaran bendahara umum negara (BUN).

"Dulu memang belum sepersetujuan Komisi IV DPR karena kemarin badan ini adalah badan baru. Untuk 2025, kami usulkan untuk 6 bulan stabilisasi dalam bentuk bantuan pangan beras melalui Bulog Rp16,68 triliun," ujar Arief.

Tak hanya berencana untuk melanjutkan bantuan pangan beras, Bapanas juga berencana untuk melanjutkan penyaluran bantuan pangan daging dan telur selama 6 bulan pada tahun depan. Adapun anggaran yang dibutuhkan untuk menyalurkan daging dan telur pada tahun depan mencapai Rp834,1 miliar.

Baca Juga:
Satu Dekade Kebijakan Perpajakan Jokowi

Dalam rapat yang sama, Bapanas juga meminta tambahan anggaran senilai Rp2,67 triliun dalam rangka penyaluran cadangan beras, jagung, dan kedelai untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).

"Seperti diketahui, ketika peternak [ayam] layer dan broiler kekurangan pakan yang berasal dari jagung, biasanya kita menyiapkan SPHP. Kalau untuk layer, lebih dari 50% memang bergantung dari jagung," ujar Arief.

Dengan demikian, total tambahan anggaran yang diperlukan oleh Bapanas untuk melanjutkan program bantuan pangan dan SPHP pada tahun depan mencapai Rp20,22 triliun. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 18 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kinerja Penegakan Hukum Ditjen Pajak selama 1 Dekade Terakhir

Rabu, 16 Oktober 2024 | 12:00 WIB KILAS BALIK PERPAJAKAN 2014-2024

Satu Dekade Kebijakan Perpajakan Jokowi

Senin, 14 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Tax Ratio 1 Dekade Presiden Jokowi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Gerus Cadev, Jokowi Minta Menteri ESDM Segera Naikkan Lifting Migas

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja