PAKISTAN

Pakistan Bebaskan PPN Impor Buah-Buahan dari Afganistan

Muhamad Wildan | Sabtu, 02 Oktober 2021 | 07:00 WIB
Pakistan Bebaskan PPN Impor Buah-Buahan dari Afganistan

Ilustrasi. Pengunjung mengendus buah melon yang akan dipetiknya di kebun kawasan wisata edukasi Kota Madiun, Jawa Timur, Minggu (12/9/2021). ANTARA FOTO/Siswowidodo/wsj.

ISLAMABAD, DDTCNews - Pakistan memberikan insentif pembebasan PPN atas buah-buahan yang diimpor dari Afganistan.

Berdasarkan keterangan resmi dari otoritas pajak, Federal Board of Revenue (FBR), pembebasan PPN atas buah-buahan dari Afganistan merupakan tindak lanjut dari instruksi Perdana Menteri Imran Khan.

"Langkah ini diharapkan dapat membantu pedagang dan petani di Afganistan," ujar Pakistan's Special Representative for Afghanistan, Muhammad Sadiq Khan, dikutip Senin (27/9/2021).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Khan mengatakan keputusan ini adalah bagian dari kebijakan luar negeri Pakistan yang menekankan pada aspek geoekonomi.

Merespons kebijakan tersebut, Kementerian Luar Negeri Afganistan yang saat ini dikuasai oleh Taliban mengatakan langkah ini akan meningkatkan aktivitas perdagangan antara kedua negara.

"Afganistan sebagai land-locked country mengapresiasi kebijakan tersebut. Kebijakan ini diharapkan dapat memfasilitasi perdagangan dan kerja sama lainnya antara kedua negara ke depan," ujar Juru Bicara Menteri Luar Negeri Afghanistan Abdul Qahar Balkhi seperti dilansir china.org.cn.

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Kebijakan pembebasan PPN atas impor produk buah-buahan ini dinilai akan meringankan beban petani di Afghanistan mengingat sebelumnya tarif PPN impor yang dikenakan mencapai 17%.

Untuk diketahui, kursi pemerintahan Afganistan telah diduduki oleh Taliban sejak 15 Agustus 2021. Presiden Afganistan Ashraf Ghani telah melarikan diri ke Uzbekistan sebelum Taliban berhasil masuk ke ibu kota Afganistan, Kabul. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN