INGGRIS

Pajak Plastik Berlaku 2022, Pengusaha Ramai-Ramai Protes

Redaksi DDTCNews | Selasa, 30 November 2021 | 19:30 WIB
Pajak Plastik Berlaku 2022, Pengusaha Ramai-Ramai Protes

Ilustrasi. 

LONDON, DDTCNews – Pengusaha di Inggris kompak memprotes kebijakan pajak plastik yang resmi berlaku per April 2022. Dari sisi pelaku usaha, penerapan pajak atas produk plastik justru tidak tepat sasaran.

Pasalnya, pajak akan dikenakan pada kemasan plastik yang memiliki kandungan plastik daur ulang kurang dari 30%. Sayangnya, tidak semua produk plastik cocok untuk dicampur dengan plastik daur ulang.

"Terlebih harga plastik baru lebih murah dibandingkan harga plastik daur ulang. Otomatis pelaku usaha plastik pasti condong menggunakan yang baru," jelas Ben Bell, koordinator utama untuk Bebas Plastik Swindon, dikutip Selasa (30/11/2021).

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Pengusaha melihat bahwa kebijakan pengenaan pajak atas plastik ini tidak memenuhi janji pemerintah. Pemerintah, ujar Bell, sebelumnya sudah berjanji untuk memberikan insentif dengan skema yang lebih jelas bagi bisnis agar menggunakan material daur ulang. Namun, insentif yang diberikan dianggap belum sepadan dengan ongkos tambahan yang perlu dibayar.

Dengan skema yang dirancang, botol plastik standar berukuran 330 ml akan dikenakan pajak 0,2862 poundsterling. Sementara botol ukuran 1,5 liter botol akan dikenakan pajak 0,652 poundsterling. Nilai tersebut harus ditanggung produsen karena tidak akan dilempar kepada konsumen.

Para pengusaha kemasan plastik berpendapat bahwa pemerintah sebaiknya mengatasi akar permasalahan yang ada. Polusi plastik dapat benar-benar diatasi apabila ada produk kemasan yang dapat menggantikan botol plastik saat ini dan tidak bersifat polutan.

Di lain pihak, pemerintah juga masih bekerjasama dengan perusahaan dan bank yang mendanai perusahaan polutan, termasuk industri minyak dan gas. (tradiva sandriana/sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN