JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah dalam postur Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2016 mematok defisit anggaran 2,35% terhadap produk domestik bruto (PDB) atau sebesar Rp298,7 triliun.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan defisit anggaran tersebut tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Menurutnya, saat ini masih banyak negara yang setara dengan Indonesia tapi memiliki defisit anggaran yang jauh lebih tinggi.
“Tidak mudah untuk dapat surplus, apalagi sekarang penerimaan sudah susah, ekonomi lesu, ditambah kenaikan harga minyak,” ucap Bambang di Kantor Kementerian Keuangan, Rabu malam (22/6).
Bambang menjelaskan, dibandingkan dengan negara-negara berkembang (emerging market), negara maju, sampai dengan negara pengekspor minyak, posisi defisit Indonesia pada tahun anggaran 2015 lalu masih relatif lebih baik.
Pada 2015, posisi defisit anggaran Indonesia tercatat 2,52% terhadap PDB. Angka ini jauh lebih baik dibandingkan dengan Tiongkok, Malaysia, Vietnam, bahkan sampai dengan India yang mengalami defisit anggaran mencapai 7,1% terhadap PDB.
Adapun jika dibandingkan dengan negara maju, posisi defisit Indonesia jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara seperti Prancis, Italia, Inggris, Jepang, bahkan Amerika Serikat yang mencatatkan defisit anggaran 3,72% pada tahun anggaran 2015.
Sementara itu, dari negara-negara pengekspor minyak seperti Aljazair, Mesir, dan Saudi Arabia yang jelas-jelas saat ini sedang mengalami keterpurukan ekonomi, posisi defisit Indonesia pada tahun lalu bahkan tidak sampai setengahnya dari capaian defisit anggaran negara-negara tersebut.
Bambang menambahkan, hanya sebagian kecil negara-negara yang mengalami surplus seperti Thailand 0,25%, Jerman 0,64%, dan Kuwait 1,24%. "Jadi kalau ada yang bilang Indonesia bisa seperti Venzuela yang defisit 18%, saya sih berdoa saja enggak, buktinya kita juga enggak sampai 15% dari PDB. Pokoknya kita manage supaya tidak terlalu tinggi," ungkap Bambang. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.