ITALIA

Koalisi Pemerintah Retak Buntut Reformasi Pajak yang Alot

Redaksi DDTCNews | Rabu, 06 Oktober 2021 | 11:30 WIB
Koalisi Pemerintah Retak Buntut Reformasi Pajak yang Alot

Ilustrasi.

ROMA, DDTCNews - Ketegangan politik terjadi di tubuh partai koalisi pemerintah Italia. Penyebabnya, agenda reformasi pajak yang tidak disepakati secara bulat.

Pemimpin partai sayap kanan Matteo Salvini menyampaikan protes atas proposal pemerintah dalam bidang perpajakan. Kebijakan yang menjadi bagian dari rencana pemulihan ekonomi tersebut dianggap akan meningkatkan beban pajak.

"Saat ini menaikkan pajak untuk warga Italia bahkan dengan €1 bukanlah pilihan," katanya dikutip pada Rabu (6/10/2021).

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Salvini menuturkan beban pajak bagi pemilik properti bakal naik jika RUU reformasi pajak disetujui. Pasalnya, pemerintah berencana mengubah skema pajak atas kepemilikan properti.

Kelompok politik sayap kanan kemudian memutuskan tidak ikut dalam rapat kabinet yang membahas agenda reformasi pajak. Keretakan koalisi pemerintah ini menjadi yang paling kentara sejak Perdana Menteri (PM) Mario Draghi mulai memimpin. Padahal pemerintahannya baru berumur 7 bulan.

PM Draghi menegaskan pemerintah tidak berniat untuk meningkatkan beban pajak pada fase pemulihan ekonomi. Menurutnya, agenda reformasi pajak baru dalam tahap awal.

Baca Juga:
Semarakkan HUT ke-253, Pemda Adakan Program Pemutihan Denda PBB-P2

Ia mengatakan opsi perubahan kebijakan masih terbuka karena draf aturan akan dibahas lebih lanjut oleh parlemen. Dengan adanya ganjalan ini, agenda reformasi pajak Italia diprediksi bakal rampung lebih lama.

"Ini adalah kerangka kerja yang sangat umum dan perlu diisi perinciannya. Upaya merombak sistem pajak akan memakan waktu bertahun-tahun," terangnya.

PM Draghi menambahkan reformasi pajak merupakan bagian integral dari pemulihan ekonomi nasional. Pembaruan sistem pajak juga menjadi salah satu syarat Italia mendapatkan dana bantuan pemulihan ekonomi Uni Eropa yang bernilai miliaran euro.

"Reformasi pajak adalah salah satu elemen kunci dalam program pemulihan ekonomi. Ini berfungsi mengatasi kelemahan struktural dan menjadi bagian integral dari pemulihan ekonomi nasional dan Uni Eropa," imbuhnya seperti dilansir saltwire.com. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 10:00 WIB KOTA PONTIANAK

Semarakkan HUT ke-253, Pemda Adakan Program Pemutihan Denda PBB-P2

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN