KEBIJAKAN CUKAI

Kapan Pembahasan Lanjutan Cukai Plastik? Ini Kata Dirjen Bea Cukai

Redaksi DDTCNews | Selasa, 27 Agustus 2019 | 15:49 WIB
Kapan Pembahasan Lanjutan Cukai Plastik? Ini Kata Dirjen Bea Cukai

Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi.

JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah dan Komisi XI DPR akan melakukan pembahasan lanjutan terkait pengenaan cukai kantong plastik. Ini merupakan pembahasan kedua dari rencana pemerintah menambah barang kena cukai (BKC).

Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi mengatakan pembahasan lanjutan dengan anggota dewan akan dilanjutkan Kamis lusa setelah berselang satu bulan dari usulan resmi pemerintah kepada DPR pada Juli 2019. Pembicaraan lanjutan akan menyangkut teknis tata cara pemungutan cukai.

“Kamis depan akan dilakukan pembahasan lanjutan dengan Komisi XI untuk cukai kantong plastik,” katanya di Kompleks Parlemen, Selasa (27/8/2019).

Baca Juga:
Jual Rokok Eceran, Apakah Pedagang Wajib Punya NPPBKC?

Heru menambahkan rencana pengenaan cukai atas kantong plastik merupakan kegiatan prioritas yang dilakukan Ditjen Bea dan Cukai. Bila tidak ada hambatan, pungutan cukai kantong plastik bisa dieksekusi tahun ini.

Pasalnya, penerimaan cukai plastik sudah masuk dalam APBN tahun ini dengan target setoran senilai Rp500 miliar. Penambahan BKC baru lainnya, menurut Heru, belum akan dilakukan otoritas fiskal dalam waktu dekat.

“Untuk rencana cukai lainnya nanti bertahap ya. Tahun ini plastik dulu. Kalau itu bisa dipercepat, ya secepatnya. Namun, kita prioritaskan plastik dulu,” ungkapnya.

Baca Juga:
Gandeng Satpol PP DKI, Bea Cukai Amankan Jutaan Rokok Ilegal

Sebagai informasi, terdapat dua skema pungutan cukai usulan pemerintah adalah pertama, pengenaan cukai sebesar 100% terhadap kantong plastik degan jenis bijih plastik virgin atau polyethylene dan polypropylene yang membutuhkan waktu penguraian lebih dari 100 tahun.

Kedua, pengenaan cukai dengan tarif lebih rendah untuk jenis plastik yang berasal dari bijih plastik oxodegradable dengan waktu urai 2—3 tahun. Kantong plastik jenis ini sering dikelompokkan sebagai plastik ramah lingkungan.

Kantong plastik kategori pertama atau yang susah terurai akan dikenakan tarif maksimal yakni Rp200 per lembar atau Rp30.000 per kilogram. Dengan tarif cukai tersebut, harga setiap lembar kantong plastik diperkirakan akan berada di kisaran Rp450—Rp500. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 21 Oktober 2024 | 20:00 WIB KEBIJAKAN CUKAI

Jual Rokok Eceran, Apakah Pedagang Wajib Punya NPPBKC?

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 15:30 WIB BEA CUKAI JAKARTA

Gandeng Satpol PP DKI, Bea Cukai Amankan Jutaan Rokok Ilegal

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Efisiensi Logistik, Pemerintah Kombinaskan INSW dan NLE

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Asistensi Fasilitas Kepabeanan, DJBC Beri Pelatihan Soal IT Inventory 

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN