AMERIKA SERIKAT

Demokrat Minta Aturan Pengurang Penghasilan Kena Pajak Direvisi

Muhamad Wildan | Rabu, 14 April 2021 | 21:00 WIB
Demokrat Minta Aturan Pengurang Penghasilan Kena Pajak Direvisi

Ilustrasi.

NEW YORK, DDTCNews – Sebanyak 17 anggota Kongres AS dari Partai Demokrat yang berasal dari daerah pemilihan New York menolak usulan pajak dari Presiden AS Joe Biden bila pembatasan state and local tax (SALT) deduction tidak dicabut.

Anggota Kongres AS Jerrold Nadler mengatakan pembatasan SALT deduction yang disahkan pada masa pemerintahan Donald Trump telah merugikan wajib pajak New York. Untuk itu, ia meminta Pemerintah AS untuk mencabut kebijakan pembatasan SALT deduction.

"Isu mengenai SALT deduction sangat penting bagi konstituen kami. Kami memiliki hak untuk menolak legislasi pajak apapun yang tidak mencabut pembatasan SALT deduction," katanya seperti dilansir forbes.com, Rabu (14/4/2021).

Baca Juga:
Cari Tambahan Penerimaan, Negara ini Rombak Regulasi Pajak Warisan

Untuk diketahui, SALT deduction adalah pengurangan penghasilan kena pajak berdasarkan pada total pajak daerah yang dibayar wajib pajak kepada pemerintah lokal atau negara bagian. Sebelum Tax Cuts and Jobs Act (TCJA) berlaku, tidak ada batasan terkait dengan SALT deduction.

Namun sejak TCJA diberlakukan pada 2017, pengurangan hanya dibatasi hingga US$10.000 per tahun. Pembatasan tersebut dipandang merugikan wajib pajak yang tinggal di negara bagian dengan beban pajak tinggi seperti New York.

Pembatasan SALT deduction pada awalnya diberlakukan karena dianggap menguntungkan negara-negara bagian dengan rata-rata penghasilan tinggi. Namun, terjadi penolakan dari para wajib pajak melalui parlemen, terutama dari Partai Demokrat.

Baca Juga:
Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

Anggota Demokrat dari negara bagian dengan beban pajak tinggi seperti California, New York, dan New Jersey telah berupaya mendorong pengesahan beleid baru yang mencabut pembatasan SALT deduction meski tak kunjung berhasil hingga kini.

Demokrat menilai pencabutan pembatasan SALT deduction dinilai memulihkan ekonomi New York yang terdampak amat berat akibat pandemi. Menurut Nadler, setidaknya 1 juta lapangan kerja telah hilang di New York sepanjang 2020. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Rabu, 23 Oktober 2024 | 17:30 WIB PERPRES 132/2024

Tak Hanya Sawit, Cakupan BPDP Kini Termasuk Komoditas Kakao dan Kelapa

Rabu, 23 Oktober 2024 | 17:05 WIB KABINET MERAH PUTIH

Kabinetnya Gemuk, Prabowo Minta Menteri Pangkas Kegiatan Seremonial

Rabu, 23 Oktober 2024 | 17:00 WIB UJIAN SERTIFIKASI KONSULTAN PAJAK

Awas! Ada Sanksi Blacklist bagi Peserta USKP yang Tidak Datang Ujian

Rabu, 23 Oktober 2024 | 16:30 WIB KEMENTERIAN KEUANGAN

Daftar Lengkap Menteri Keuangan dari Masa ke Masa, Apa Saja Jasanya?

Rabu, 23 Oktober 2024 | 16:00 WIB KABUPATEN MALUKU TENGAH

Pajak Hiburan 45%, Ini Daftar Tarif Pajak Terbaru di Maluku Tengah

Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:53 WIB PROFESI KONSULTAN PAJAK

USKP Kembali Digelar Desember 2024! Khusus A Mengulang dan B-C Baru

Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kabinet Gemuk Prabowo, RKAKL dan DIPA 2024-2025 Direstrukturisasasi

Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:32 WIB SERTIFIKASI PROFESIONAL PAJAK

Profesional DDTC Bersertifikasi ADIT Transfer Pricing Bertambah

Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:30 WIB CORETAX SYSTEM

Coretax DJP: Lapor SPT WP Badan Harus Pakai Akun Orang Pribadi