KETIMPANGAN PENGELUARAN

BPS: Gini Ratio Maret 2016 Turun ke 0,397

Redaksi DDTCNews | Jumat, 19 Agustus 2016 | 11:32 WIB
BPS: Gini Ratio Maret 2016 Turun ke 0,397

JAKARTA, DDTCNews – Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis tingkat ketimpangan pengeluaran atau gini ratio penduduk Indonesia per Maret 2016 sebesar 0,397, lebih rendah dibandingkan dengan periode September 2015 yang mencapai 0,402.

Berdasarkan klasifikasi daerah, BPS mencatat gini ratio di perkotaan pada Maret 2016 sebesar 0,410 atau turun 0,009 poin dari periode September 2015 sebesar 0,419.

Sementara, gini ratio di pedesaan pada Maret 2016 sebesar 0,327 atau turun 0,002 poin dari periode September 2015 sebesar 0,329.

Baca Juga:
Banyak Daerah Ekonominya Tumbuh Tapi Kemiskinan Tak Turun, Kok Bisa?

Menurut Kepala BPS Suryamin, menurunnya gini ratio tersebut menunjukkan adanya perbaikan pemerataan pendapatan.

Distribusi pengeluaran dari kelompok penduduk 40% terbawah masih dalam kategori ketimpangan rendah, namun distribusinya semakin menurun yaitu dari 17,45% pada September menjadi 17,02% pada Maret 2016.

Sebagai informasi, BPS merilis gini ratio per 6 bulan yaitu per Maret dan per September setiap tahunnya. Pemerintah juga menargetkan akan menekan angkagini ratio minimal menjadi 0,39 di tahun 2017 mendatang.

Baca Juga:
Percepat Penurunan Kemiskinan, Pemerintah Jamin Pengendalian Inflasi

Menteri PPN/Kepala Bappenas mengatakan untuk mencapai target itu pemerintah menambah anggaran fungsi perlindungan sosial dalam RAPBN 2017 menjadi Rp158,47 triliun.

Anggaran tersebut akan dialokasikan untuk menambah jumlah penerima program keluarga harapan menjadi 6 juta rumah tangga sasaran (RTS) dan untuk subsidi pangan untuk 14,33 juta RTS.

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 24 Agustus 2024 | 15:17 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Daerah Ekonominya Tumbuh Tapi Kemiskinan Tak Turun, Kok Bisa?

Selasa, 02 Juli 2024 | 15:30 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Percepat Penurunan Kemiskinan, Pemerintah Jamin Pengendalian Inflasi

Senin, 01 Juli 2024 | 14:30 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

BPS: Kemiskinan Turun Jadi 9,03 Persen dan Gini Ratio 0,379

Kamis, 31 Agustus 2023 | 15:00 WIB RAPBN 2024

Target Penurunan Kemiskinan Ekstrem Resmi Masuk dalam RAPBN 2024

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN