Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Kementerian Perindustrian yakin insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) ditanggung pemerintah (DTP) atas mobil akan mendorong daya beli masyarakat terhadap mobil baru di tengah pandemi Covid-19. (ANTARA/HO/Biro Humas Kementerian Perindustrian)
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menilai kontribusi industri otomotif terhadap perekonomian akan semakin besar setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengabulkan usulannya memberi insentif pajak pada kendaraan bermotor.
Agus mengatakan insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) ditanggung pemerintah (DTP) itu akan mendorong daya beli masyarakat terhadap mobil baru di tengah pandemi Covid-19. Jika permintaan meningkat, industri otomotif akan tumbuh lebih baik ketimbang tahun lalu.
"Langkah ini dilakukan karena pemerintah ingin meningkatkan kembali pertumbuhan industri otomotif sehingga tetap menjadi sektor yang memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (19/2/2021).
Agus mengatakan industri otomotif telah menjadi salah satu sektor andalan yang memiliki kontribusi cukup besar pada perekonomian nasional. Saat ini, terdapat 22 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang ada di Indonesia.
Sektor industri itu menyumbangkan nilai investasi sebesar Rp99,16 triliun dengan total kapasitas produksi mencapai 2,35 juta unit per tahun. Sementara tenaga kerja kerja yang terserap, mencapai 38.390 orang.
Potensi industri kendaraan bermotor roda dua dan tiga juga besar, karena saat ini terdapat 26 perusahaan. Nilai investasi yang telah digelontorkan mencapai Rp10,05 triliun, dengan kapasitas produksi mencapai 9,53 juta unit per tahun dan menyerap tenaga kerja hingga 32.000 orang.
Menurut Agus, pemulihan industri otomotif akan berdampak pada semua sektor usaha pendukungnya. Kemenperin mencatat ada setidaknya 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut.
Produk kendaraan bermotor tersebut telah menembus pasar ekspor ke lebih dari 80 negara di dunia. Pada 2020, ekspor kendaraan completely built up (CBU) tercatat sebanyak 232.170 unit atau senilai Rp41,73 triliun.
Sementara itu, pengapalan untuk kendaraan completely knock down (CKD) tercatat 53.030 set atau senilai Rp1,23 triliun, dan komponen sebanyak 61,2 juta buah atau senilai Rp17,52 triliun. "Sektor industri kendaraan bermotor nasional ditargetkan akan menjadi pemain global," ujarnya.
Pemerintah telah mengumumkan rencana pemberian insentif PPnBM DTP pada kendaraan bermotor untuk mendorong daya beli masyarakat. Rencananya, insentif itu berlaku pada kendaraan bermotor dalam segmen kurang dari 1.500 cc, yaitu untuk kategori sedan dan mobil 4x2.
Insentif berlaku selama 9 bulan, terdiri atas 3 bulan pertama PPnBM 100% DTP, sedangkan pada 3 bulan berikutnya PPnBM dipotong 50% dari tarif, serta 3 bulan terakhir menjadi PPnBM dipotong 25% dari tarif.
Menkeu Sri Mulyani juga telah memasukkan insentif PPnBM DTP pada kendaraan bermotor itu dalam klaster insentif usaha program pemulihan ekonomi nasional. Dia akan segera menerbitkan peraturan menteri keuangan (PMK), dan ditargetkan berlaku mulai 1 Maret 2021. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.