AMERIKA SERIKAT

Tarif Bea Masuk untuk Blok TPP Dipangkas

Redaksi DDTCNews | Selasa, 31 Mei 2016 | 07:04 WIB
Tarif Bea Masuk untuk Blok TPP Dipangkas

WASHINGTON, DDTCNews — Pemerintah Amerika Serikat (AS) berencana memangkas tarif dalam perdagangan dengan negara-negara blok ekonomi Trans Pacific Partner (TPP), sebagaimana diungkap dalam laporan yang dirilis United States Trade Commission (USITC), 18 Mei 2016 lalu.

Laporan tersebut menekankan TPP akan memengaruhi hubungan perdagangan dan ivestasi antara AS dan negara-negara Asia Pasifik di banyak sektor, terutama di industri dan kebijakan bunga konsumen AS, laporan dibuat atas permintaan United State Trade Representative untuk digunakan Bipartisan Congressional Trade Priorities dan Accountability Act 2015.

TPP merupakan kesepakatan perdagangan dan investasi yang bertujuan menghapuskan berbagai tarif perdagangan, ketentuan tarif kuota, dan batasan non-tarif lainnya yang berpotensi menghambat aktivitas perdagangan antar negara anggota.

Baca Juga:
Trump Langsung Kenakan Bea Masuk Impor dari Meksiko, Kanada, dan China

TPP menjadi dasar penetapan aturan investasi, hak properti intelektual, pembelian oleh pemerintah, fasilitas bea dan cukai, standar sanitasi dan fitosanitasi, teknik pembatasan perdagangan, kebijakan kompetisi (persaingan antar negara), standar lingkungan dan pekerja, serta perdagangan barang tertentu.

Sebelumnya AS telah memiliki kesepakatan perdagangan bebas (FTA) dengan beberapa negara. Brunei, Jepang, Malaysia, Selandia Baru, dan Vietnam merupakan negara TPP yang baru bergabung dalam FTA. Di tahun ke-15 (tahun 2032) lebih dari 99% tarif atas impor dari negara anggota FTA yang baru akan dihapus.

Di periode yang sama, lebih dari 98% tarif atas ekspor dari AS ke negara-negara TPP akan dihapus, sebenarnya nyaris semua tarif ekspor-impor AS akan dihapus seiring TPP diterapkan sepenuhnya pada tahun ke 30 (tahun 2047).

Baca Juga:
AS Bakal Kenakan Bea Masuk Tinggi dan Potong Pajak, Ini Kata BI

USITC memperikirakan pemberlakuan TPP akan berdampak positif bagi perekonomian AS meski tidak signifikan, PDB AS di tahun ke-15 diprediksi mencapai US$ 42,7 miliar (0,15%) lebih tinggi, angka kerja diproyeksikan naik 0,07% (128.000 untuk pekerjaan penuh waktu).

Kegiatan ekspor AS juga diprediksi naik 1% atau sekitar US$27 miliar, impor akan mencapai kenaikan 1,1% atau sekitar US$ 48,9 miliar. Sedangkan ekspor AS ke negara-negara anggota FTA yang baru tumbuh 18,7% atau US$42,7 miliar, impor AS dari negara-negara tersebut naik 10,4% atau US$23,4 miliar.

Sektor pertanian dan pangan akan mendapatkan pengaruh positif paling besar, sektor jasa juga akan diuntungkan, sementara sektor manufaktur dan eksplorasi sumber daya alam dan energi seperti dikutip tax-news.com akan menurun jika dibandingkan sebelum adanya kesepakatan TPP. (Bsi)


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 01 Desember 2024 | 15:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Ancam BRICS dengan Bea Masuk 100 Persen, Ternyata Ini Sebabnya

Sabtu, 30 November 2024 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Langsung Kenakan Bea Masuk Impor dari Meksiko, Kanada, dan China

Jumat, 29 November 2024 | 19:15 WIB AMERIKA SERIKAT

Biden Harap Trump Batalkan Kebijakan Bea Masuknya

Rabu, 20 November 2024 | 17:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

AS Bakal Kenakan Bea Masuk Tinggi dan Potong Pajak, Ini Kata BI

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?