EFEK VIRUS CORONA

Sri Mulyani Sebut Skenario Terburuk Ekonomi RI Bisa Minus 0,4%

Dian Kurniati | Rabu, 01 April 2020 | 12:28 WIB
Sri Mulyani Sebut Skenario Terburuk Ekonomi RI Bisa Minus 0,4%

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

JAKARTA, DDTCNews—Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyiapkan sejumlah langkah strategis dalam menghadapi dampak pandemi virus corona terhadap perekonomian, termasuk skenario terburuk pertumbuhan ekonomi RI minus 0,4% tahun ini.

Sri Mulyani mengatakan proyeksi tersebut merupakan hasil asesmen bersama Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan Lembaga Penjamin Simpanan. Namun, ia tetap optimistis pertumbuhan ekonomi nasional 2020 di angka 2,3%.

“Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan turun ke 2,3%, bahkan dalam skenario yang lebih buruk bisa mencapai negatif 0,4% pada tahun ini,” katanya melalui konferensi video, Rabu (1/4/2020).

Baca Juga:
Konsumsi Kelas Menengah Stabil, Ekonomi Diprediksi Tumbuh di Atas 5%

Sri Mulyani menjelaskan proyeksi pertumbuhan yang menurun tersebut disebabkan oleh anjloknya kinerja dari kontributor pertumbuhan ekonomi seperti konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, dan investasi.

Dia menyebut konsumsi rumah tangga berpotensi menurun menjadi 3,2 % hingga 1,6 persen dari sebelumnya 5%. Konsumsi pemerintah diusahakan tetap tumbuh, meski pelebaran defisit tidak bisa dihindari.

Investasi diperkirakan merosot dari pertumbuhan 6% menjadi hanya 1 % atau bahkan negatif 4%. Pertumbuhan ekspor yang tahun lalu minus 1%, diperkirakan bakal tertekan lebih dalam. Demikian pula pada kinerja impor.

Baca Juga:
Tersisa 1% NPWP Belum Padan dengan NIK, DJP Instruksikan Ini ke WP

Meski begitu, Sri Mulyani menyebut pemerintah menyiapkan sejumlah langkah untuk menghadapi berbagai tekanan ekonomi dan sosial, seperti capital outflow, tekanan pasar modal, dan surat berharga negara.

APBN, lanjut Sri Mulyani, akan difungsikan membantu pertumbuhan ekonomi dengan berbagai stimulus di tengah wabah virus. Pada Januari lalu, pemerintah memberikan stimulus untuk sektor pariwisata yang dianggap paling terdampak corona.

Selain sektor pariwisata, arah stimulus fiskal juga menyasar industri manufaktur dan kegiatan ekspor-impor. “Kami ingin menolong industri manufaktur yang terkena dampak supply chain impor bahan baku turun tajam,” tutur Menkeu. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Konsumsi Kelas Menengah Stabil, Ekonomi Diprediksi Tumbuh di Atas 5%

Rabu, 16 Oktober 2024 | 10:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Surplus Perdagangan Berlanjut, Sinyal Positif Ekonomi Kuartal III/2024

Senin, 14 Oktober 2024 | 08:37 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Tersisa 1% NPWP Belum Padan dengan NIK, DJP Instruksikan Ini ke WP

Minggu, 13 Oktober 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8%, Rosan: Investasi Harus Ditingkatkan

BERITA PILIHAN
Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:19 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Kementerian Keuangan Kini di Bawah Langsung Presiden Prabowo

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB