PEREKONOMIAN INDONESIA

Sri Mulyani Sebut Inflasi Terjaga Rendah, Ekonomi RI Masih Stabil

Redaksi DDTCNews | Kamis, 27 Juni 2024 | 12:03 WIB
Sri Mulyani Sebut Inflasi Terjaga Rendah, Ekonomi RI Masih Stabil

Tingkat inflasi bulanan.

JAKARTA, DDTCNews - Tingkat inflasi pada Mei 2024 masih terjaga rendah, yakni 2,5% (year on year/yoy). Angka ini lebih rendah jika dibandingkan periode Mare-April 2024 lalu yang dipengaruhi oleh adanya Bulan Puasa dan Lebaran dengan tingkat inflasi di atas 3%.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan laju inflasi sudah mulai terjaga setelah sempat terkerek oleh lonjakan harga pangan sejak Desember 2023 lalu. Inflasi volatile food yang dikontribusikan oleh 126 komoditas pangan tercatat sebesar 8,14% pada Mei 2024.

"Ini tentunya perkembangan positif, karena inflasi ini secara nyata menggerus daya beli langsung bagi masyarakat, terutama menengah ke bawah," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (27/6/2024).

Baca Juga:
Sri Mulyani: Kebijakan Harga Gas Bumi Kerek Setoran Pajak Perusahaan

Sementara itu pada sisi administered price yang dikontribusikan oleh 41 jenis komoditas, tingkat inflasinya stabil rendah di angka 1,52%. Hal ini disebabkan tidak ada perubahan kebijakan terhadap komoditas yang harganya ditentukan oleh pemerintah.

Sementara itu, pada inflasi inti ada kecenderungan naik. Inflasi inti yang dikontribusikan oleh 680 komoditas tercatat 1,93% pada Mei 2024.

"Artinya, perekonomian kita dengan inflasi yang rendah ini relatif berada dalam kondisi yang stabil. Dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 5%, ini baik. Jarang ada negara yang masih mampu mempertahankan pertumbuhan di atas 3%," imbuh Sri Mulyani.

Baca Juga:
Jelang Diumumkan BPS, Ekonomi RI Diperkirakan Tumbuh 5 Persen di 2024

Stabilnya perekonomian RI, kata menkeu, juga tecermin pada positifnya kinerja sejumlah indikator konsumsi dan produksi. Indeks kepercayaan konsumsi (IKK) misalnya, berada di level 125,2. Kemudian, mandiri spending index berada di angka 45 yang menunjukkan adanya normalisasi konsumsi masyarakat.

Indeks penjualan riil juga tumbuh menguat sebesar 4,7% dan Purchasing Managers Index (PMI) yang masih ekspansif di angka 52,1. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 26 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani: Kebijakan Harga Gas Bumi Kerek Setoran Pajak Perusahaan

Sabtu, 25 Januari 2025 | 15:31 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Jelang Diumumkan BPS, Ekonomi RI Diperkirakan Tumbuh 5 Persen di 2024

Jumat, 24 Januari 2025 | 19:15 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani Targetkan Aturan Insentif Fiskal 2025 Rampung Bulan Ini

Jumat, 24 Januari 2025 | 17:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani: Pajak Minimum Global Bikin Iklim Investasi Lebih Sehat

BERITA PILIHAN
Minggu, 26 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Soal DPP Nilai Lain atas Jasa Penyediaan Tenaga Kerja, Ini Kata DJP

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:30 WIB PERDAGANGAN KARBON

Luncurkan Perdagangan Karbon Internasional di IDXCarbon, Ini Kata BEI

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Tarif Bea Masuk Trump terhadap 2 Negara Ini Lebih Tinggi dari China

Minggu, 26 Januari 2025 | 12:00 WIB KEBIJAKAN BEA DAN CUKAI

PMK 115/2024 Berlaku, Penagihan Kepabeanan dan Cukai Bakal Lebih Mudah

Minggu, 26 Januari 2025 | 11:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Bakal Kenakan Bea Masuk 25% atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Minggu, 26 Januari 2025 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Pembuatan Faktur Pajak Barang Non-Mewah di e-Faktur oleh PKP Tertentu

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:30 WIB PERMENDAG 27/2024

Aturan Baru Berlaku! LNSW Ingatkan Pemilik Kargo soal Kewajiban PAB

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani: Kebijakan Harga Gas Bumi Kerek Setoran Pajak Perusahaan

Minggu, 26 Januari 2025 | 08:30 WIB PROVINSI LAMPUNG

Ribuan Kendaraan WP Badan Nunggak Pajak, Pemprov Gencarkan Penagihan