PERDAGANGAN KARBON

Luncurkan Perdagangan Karbon Internasional di IDXCarbon, Ini Kata BEI

Muhamad Wildan | Minggu, 26 Januari 2025 | 13:30 WIB
Luncurkan Perdagangan Karbon Internasional di IDXCarbon, Ini Kata BEI

Layar menampilkan informasi pergerakan perdagangan karbon internasional pada awal pembukaan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (20/1/2025). Setelah resmi diluncurkan hari ini, Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbons) menargetkan perdagangan 500.000 hingga 750.000 ton CO2 ekuivalen serta 200 pengguna jasa pada 2025. ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/tom.

JAKARTA, DDTCNews - Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi meluncurkan perdagangan karbon internasional pada bursa karbon Indonesia atau IDXCarbon.

Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan peluncuran perdagangan karbon internasional pada IDXCarbon dapat dilaksanakan berkat sistem perdagangan IDXCarbon yang solid. Menurutnya,

"IDXCarbon mengintegrasikan praktik terbaik dunia dari pasar kuota emisi (allowance) dan pasar kredit karbon (carbon credit) di dalam satu sistem," katanya, dikutip pada Minggu (26/1/2025).

Baca Juga:
Soal DPP Nilai Lain atas Jasa Penyediaan Tenaga Kerja, Ini Kata DJP

Iman menuturkan bahwa perdagangan karbon internasional yang dibuka di IDXCarbon juga menjadi wujud komitmen Indonesia terhadap Article 6 Paris Agreement dan COP29. Adapun saat ini ada unit karbon dari sektor energi sebanyak 1,78 juta ton CO2e yang sudah diotorisasi.

Lebih lanjut, pemerintah juga memperkuat sistem registri nasional (SRN); pengukuran, pelaporan, dan verifikasi; sertifikat pengurangan emisi gas rumah kaca (SPE-GRK); serta otoritas dan corresponding adjustment pada perdagangan karbon luar negeri.

"Melalui elemen-elemen penting dalam ekosistem karbon itu bisa dipastikan sertifikat pengurangan emisi (SPE) yang dihasilkan Indonesia sudah dipastikan merupakan SPE yang memiliki integritas tinggi," tutur Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq.

Baca Juga:
PMK 115/2024 Berlaku, Penagihan Kepabeanan dan Cukai Bakal Lebih Mudah

Sistem registri nasional pengendalian perubahan iklim (SRN PPI) yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup telah terhubung dengan sistem IDXCarbon guna mencegah terjadinya double accounting.

"Pemerintah Indonesia menjamin setiap sertifikat yang diterbitkan untuk perdagangan karbon luar negeri telah disahkan/diotorisasi sebagai upaya safeguarding terhadap terjadinya double accounting, double payment, dan double claim," ujar Hanif. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 26 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Soal DPP Nilai Lain atas Jasa Penyediaan Tenaga Kerja, Ini Kata DJP

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Tarif Bea Masuk Trump terhadap 2 Negara Ini Lebih Tinggi dari China

Minggu, 26 Januari 2025 | 12:00 WIB KEBIJAKAN BEA DAN CUKAI

PMK 115/2024 Berlaku, Penagihan Kepabeanan dan Cukai Bakal Lebih Mudah

Minggu, 26 Januari 2025 | 11:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Bakal Kenakan Bea Masuk 25% atas Impor dari Kanada dan Meksiko

BERITA PILIHAN
Senin, 27 Januari 2025 | 10:00 WIB PMK 119/2024

Pemerintah Perinci Objek Penelitian atas PKP Berisiko Rendah

Senin, 27 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Siap-Siap SBN Ritel Perdana 2025! Besok Dirilis ORI027T3 dan ORI027T6

Senin, 27 Januari 2025 | 08:43 WIB LAYANAN PAJAK

Butuh Layanan Pajak? Kantor Pajak Baru Buka Lagi 30 Januari 2025

Senin, 27 Januari 2025 | 08:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pembaruan Objek Penelitian PKP Berisiko Rendah untuk Cairkan Restitusi

Senin, 27 Januari 2025 | 08:00 WIB KOTA PALANGKA RAYA

Bayar Pajak Sudah Serba Online, Kepatuhan WP Ditarget Membaik

Minggu, 26 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Soal DPP Nilai Lain atas Jasa Penyediaan Tenaga Kerja, Ini Kata DJP

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:30 WIB PERDAGANGAN KARBON

Luncurkan Perdagangan Karbon Internasional di IDXCarbon, Ini Kata BEI

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Tarif Bea Masuk Trump terhadap 2 Negara Ini Lebih Tinggi dari China