KEBIJAKAN FISKAL

Sri Mulyani Proyeksi Serapan Belanja Negara 2020 Tidak Sampai 100%

Dian Kurniati | Selasa, 01 Desember 2020 | 17:07 WIB
Sri Mulyani Proyeksi Serapan Belanja Negara 2020 Tidak Sampai 100%

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan materi dalam konferensi video, Selasa (1/12/2020).(tangkapan layar Youtube)

JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah memproyeksi serapan belanja negara hingga akhir 2020 hanya akan mencapai Rp2.639,8 triliun atau 96,4% dari pagu Rp2.739,2 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan proyeksi tersebut mempertimbangkan realisasi belanja negara hingga Oktober 2020. Menurutnya, pemerintah akan memaksimalkan belanja pada sebulan terakhir yang tersisa pada 2020 ini.

"Asumsi total belanja Rp2.639,8 akan tereksekusi dengan serapan asumsi belanja negara mencapai 96,4%," katanya melalui konferensi video, Selasa (1/12/2020).

Baca Juga:
Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Sri Mulyani mengatakan realisasi belanja negara secara kuartalan pada kuartal I/2020 hanya Rp452,4 triliun, sedangkan pada kuartal II/2020 senilai Rp616,6 triliun. Pada kuartal III/2020, belanja negara tercatat Rp772,2 triliun.

Pada kuartal IV/2020, Sri Mulyani menargetkan belanja negara kembali naik menjadi Rp798,7 triliun. Belanja itu terdiri atas belanja kementerian/lembaga (K/L) Rp421,2 triliun, belanja non-K/L Rp243,7 triliun, serta transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) Rp133,8 triliun.

Sri Mulyani menyebut realisasi belanja negara hingga akhir Oktober 2020 tercatat senilai Rp2.041,8 triliun atau 74,5% dari pagu Rp2.739,2 triliun. Oleh karena itu, akan ada belanja sekitar Rp596 triliun sepanjang November dan Desember 2020.

Baca Juga:
Kembali Dilantik Jadi Menkeu, Begini Pesan Sri Mulyani kepada Jajaran

"Masih ada Rp798,7 triliun anggaran pemerintah pusat pada APBN yang akan dieksekusi [pada kuartal IV/2020)," ujarnya.

Sri Mulyani meyakini belanja negara akan terus meningkat seiring dengan berlanjutnya penyerapan anggaran untuk penanganan kesehatan maupun penyaluran berbagai stimulus kepada masyarakat. Dia berharap realisasi belanja negara tersebut segera memberikan dampak positif terhadap pemulihan ekonomi nasional. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB PERPRES 139/2024

Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Selasa, 22 Oktober 2024 | 09:30 WIB KABINET MERAH PUTIH

Kembali Dilantik Jadi Menkeu, Begini Pesan Sri Mulyani kepada Jajaran

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:15 WIB KABINET MERAH PUTIH

Anggito: Belum Ada Pembagian Tugas yang Formal Antar Wamenkeu

Senin, 21 Oktober 2024 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Wajah-Wajah Lama Masih Isi Tim Ekonomi Prabowo-Gibran

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN