BARANG KENA CUKAI

Sri Mulyani: Cukai Bisa Turunkan Konsumsi Plastik Hingga 50%

Dian Kurniati | Rabu, 19 Februari 2020 | 13:55 WIB
Sri Mulyani: Cukai Bisa Turunkan Konsumsi Plastik Hingga 50%

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews—Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengklaim pengenaan cukai mampu menekan konsumsi kantong plastik hingga 50%.

"Apabila disetujui Komisi XI, pengenaan cukai ini diasumsikan konsumsi akan menurun 50%, sehingga total konsumsinya menjadi hanya 53,5 juta ton," katanya di Gedung Parlemen, Rabu (19/2/2020).

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, lanjut Menkeu, konsumsi kantong plastik di Indonesia mencapai 107 juta ton per tahun, di mana disumbang dari sekitar 90.000 gerai ritel.

Baca Juga:
DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Dengan catatan itu, Indonesia bahkan sempat menempati posisi ketiga penghasil sampah plastik terbesar setelah China dan India. Untuk itu, pengendalian konsumsi kantong plastik bisa dibilang cukup urgensi.

“Kami ingin mencontoh Irlandia, Denmark, dan Malaysia dalam mengenakan cukai pada kantong plastik, di mana mereka berhasil menekan konsumsi kantong plastik karena cukai,” tutur Sri Mulyani.

Selain pengendalian, cukai juga bisa menambah penerimaan negara. Kemenkeu menghitung potensi penerimaan cukai dari kantong plastik bisa mencapai Rp1,6 triliun per tahun. Meski begitu, target tahun ini hanya dipatok Rp100 miliar.

Baca Juga:
Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Pemerintah berencana hanya mengenakan cukai sekitar Rp30.000 per kg atau Rp200 per lembar plastik. Angka itu, kata Menkeu, tidak signifikan mengerek harga barang. Sumbangan cukai plastik terhadap inflasi ditaksir hanya 0,045%.

Cukai plastic itu juga lebih murah ketimbang negara lain. Irlandia misalnya yang memungut cukai sebesar €22,93 per kg atau sekitar Rp332.000, dan Malaysia sebesar RM4,5 per kg atau sekitar Rp63.500 per kg.

Cukai akan dipungut dari kantong plastik produksi dalam maupun luar negeri. Pembayaran cukai dilakukan saat dikeluarkan dari pabrik ataupun pelabuhan secara berkala setiap bulan.

Pengawasan akan dilakukan melalui registrasi pabrikan, pelaporan produksi, pengawasan fisik, dan audit. DDTC pernah mendiskusikan prospek cukai atas kantong plastik melalui kajian yang berjudul 'Komparasi Objek Cukai secara Global dan Pelajaran bagi Indonesia'. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

19 Februari 2020 | 23:16 WIB

Penggunaan plastik emang jadi concern banget sih sekarang-sekarang ini. Semoga dengan berlakunya peraturan ini bisa mengurangi penggunaan plastik yaaa

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN