EKONOMI RI

Sri Mulyani Apresiasi Peringkat S&P RI

Redaksi DDTCNews | Senin, 22 Mei 2017 | 11:02 WIB
Sri Mulyani Apresiasi Peringkat S&P RI

JAKARTA, DDTCNews – Rating agency Standard & Poor (S&P) telah memasukkan Indonesia ke dalam kategori Investment Grade dengan peringkat BBB-/outlook stable. Sebelumnya S&P mengafirmasi rating Indonesia pada level BB+/outlook positive.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pencapaian tersebut berkat management maupun kinerja APBN yang dianggap mengalami perbaikan yang signifikan dengan langkah-langkah yang dilakukan pemerintah baik dari belanja maupun penerimaan.

“Kami menyambut gembira pemeringkatan rating agency Standard & Poor (S&P) yang meningkatkan peringkat indonesia menjadi BBB-, dengan outlook stable. Sehingga Indonesia masuk ke dalam investment grade yang sama dengan negara lain,” ujarnya di Kantor Pusat Ditjen Pajak Jakarta, Jumat (19/5).

Baca Juga:
Kepada Sri Mulyani, Prabowo Tekankan Penggunaan APBN Harus Teliti

Ia menjelaskan belanja pemerintah akan diprioritaskan kepada belanja produktif, seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Hal itu bertujuan untuk memperbaiki perekonomian melalui SDM yang lebih produktif, serta memperbaiki efisiensi ekonomi nasional.

Sedangkan dari sisi penerimaan, menurutnya tim reformasi perpajakan bisa memberikan dampak positif terhadap pengelolaan APBN. Mengingat, APBN merupakan instrumen yang bisa menjaga stabilitas keuangan negara.

“S&P melihat upaya pemerintah dalam memperbaiki penerimaan perpajakan yang telah diiringi dengan menjalankan program tax amnesty beserta langkah lainnya dalam meningkatkan penerimaan negara,” tuturnya.

Baca Juga:
Kabinetnya Gemuk, Prabowo Minta Menteri Pangkas Kegiatan Seremonial

Selain program pengampunan pajak, pemerintah juga melakukan upaya lain untuk mengamankan penerimaan negara dengan menerapkan hal seperti identifikasi potensi perpajakan, melakukan langkah sinergis antar Ditjen Pajak dengan Ditjen Bea Cukai.

“Semua itu dilakukan untuk memperoleh penerimaan negara tanpa menyebabkan shock terhadap perekonomian nasional. Karena, APBN merupakan instrumen penting yang harus dijaga kredibilitas maupun sustainabilitasnya.” ucapnya.

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 24 Oktober 2024 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kepada Sri Mulyani, Prabowo Tekankan Penggunaan APBN Harus Teliti

Rabu, 23 Oktober 2024 | 17:05 WIB KABINET MERAH PUTIH

Kabinetnya Gemuk, Prabowo Minta Menteri Pangkas Kegiatan Seremonial

Rabu, 23 Oktober 2024 | 16:30 WIB KEMENTERIAN KEUANGAN

Daftar Lengkap Menteri Keuangan dari Masa ke Masa, Apa Saja Jasanya?

Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kabinet Gemuk Prabowo, RKAKL dan DIPA 2024-2025 Direstrukturisasasi

BERITA PILIHAN
Kamis, 24 Oktober 2024 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Penegakan Hukum Bidang Pajak, Andalan Prabowo untuk Tambah Penerimaan

Kamis, 24 Oktober 2024 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kepada Sri Mulyani, Prabowo Tekankan Penggunaan APBN Harus Teliti

Kamis, 24 Oktober 2024 | 08:47 WIB PROFESI KONSULTAN PAJAK

Ruston Tambunan Terpilih Jadi Presiden AOTCA Periode 2025-2026

Rabu, 23 Oktober 2024 | 17:30 WIB PERPRES 132/2024

Tak Hanya Sawit, Cakupan BPDP Kini Termasuk Komoditas Kakao dan Kelapa

Rabu, 23 Oktober 2024 | 17:05 WIB KABINET MERAH PUTIH

Kabinetnya Gemuk, Prabowo Minta Menteri Pangkas Kegiatan Seremonial

Rabu, 23 Oktober 2024 | 17:00 WIB UJIAN SERTIFIKASI KONSULTAN PAJAK

Awas! Ada Sanksi Blacklist bagi Peserta USKP yang Tidak Datang Ujian

Rabu, 23 Oktober 2024 | 16:30 WIB KEMENTERIAN KEUANGAN

Daftar Lengkap Menteri Keuangan dari Masa ke Masa, Apa Saja Jasanya?

Rabu, 23 Oktober 2024 | 16:00 WIB KABUPATEN MALUKU TENGAH

Pajak Hiburan 45%, Ini Daftar Tarif Pajak Terbaru di Maluku Tengah

Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:53 WIB PROFESI KONSULTAN PAJAK

USKP Kembali Digelar Desember 2024! Khusus A Mengulang dan B-C Baru