Menko Perekonomian Darmin Nasution.
JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah angkat bicara soal capaian deflasi pada Februari 2019. Capaian itu disebut menjanjikan untuk menghadapi tantangan ke depan.
Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan deflasi sebesar 0,08% pada Februari 2019 masih dalam kendali pemerintah. Pasalnya, deflasi banyak disumbang oleh komponen harga bergejolak yang mengalami penurunan harga.
“Deflasi 0,08% itu tidak terlalu dalam. Dua bulan pertama kita mulai dengan angka inflasi yang terkendali,” katanya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (1/3/2019).
Mantan Dirjen Pajak itu menuturkan capain deflasi di awal tahun bukan karena menurunnya kinerja ekonomi. Hal ini ditunjukan dengan komponen inti yang masih bergerak positif dan tidak menunjukan tanda kontraksi.
Pasokan yang tetap terjaga telah membuat harga stabil atau cenderung turun. Pada titik itulah, sambung Darmin, pengendalian indeks harga konsumen yang dijalankan pemerintah berjalan atas mekanisme pemintaan dan penawaran barang.
“Pengendalian harga lebih kepada menjaga pasokan. Dulu harga daging dan telur ayam itu sempat naik di atas 15%. Kalau turun sedikit ya bagus, tapi kalau tadinya normal-normal saja kemudian deflasi jelas tidak bagus,” tandas Darmin.
Seperti diketahui, BPS mencatat deflasi sebesar 0,08% (month to month/mtm) pada Februari 2019. Padahal pada Februari 2017 dan 2018 masing-masing menorehkan inflasi sebesar 0,23% dan 0,17%. Secara tahunan (year on year/yoy), harga di tingkat konsumen masih mencatatkan inflasi 2,57%.
Komponen inti pada Februari 2019 mencatat inflasi sebesar 0,26%. Kemudian, komponen harga yang diatur pemerintah inflasi sebesar 0,06%. Sementara itu, harga bergejolak tercatat deflasi sebesar 1,30% dan hasil serupa untuk komponen energi yang juga deflasi sebesar 0,28%. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.