PEREKONOMIAN INDONESIA

Pemerintah Ungkap Stabilitas Keuangan Kuartal III/2024 Tetap Terjaga 

Redaksi DDTCNews | Sabtu, 19 Oktober 2024 | 12:00 WIB
Pemerintah Ungkap Stabilitas Keuangan Kuartal III/2024 Tetap Terjaga 

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri), Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah), dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa (kanan) saat konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) IV 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (18/10/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/YU

JAKARTA, DDTCNews - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menegaskan stabilitas keuangan Indonesia pada kuartal III/2024 tetap terjaga sejalan dengan meredanya tekanan pasar keuangan global.

Meskipun begitu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan keempat lembaga dalam KSSK menyepakati untuk terus berkoordinasi dan tetap waspada terhadap dampak rambatan yang mungkin berpengaruh pada stabilitas perekonomian dalam negeri.

“Kami berempat sepakat meningkatkan koordinasi dan sinergi antara 4 lembaga. Kami juga terus meningkatkan kewaspadaan di tengah berbagai risiko yang berasal dari eksternal dan potensi rambatannya terhadap stabilitas perekonomian dalam negeri,” katanya, dikutip pada Sabtu (19/10/2024).

Baca Juga:
Jelang Peluncuran, Sri Mulyani Cek Staf yang Lembur Selesaikan Coretax

Sri Mulyani menjelaskan meredanya ketidakpastian pasar keuangan global didukung oleh pelonggaran kebijakan moneter 3 negara/kawasan utama, yakni Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Chine dalam merespon tekanan inflasi yang melambat.

Inflasi AS diperkirakan akan semakin mendekati sasaran sebesar 2% year-on-year (yoy) di tengah masih melambatnya pertumbuhan ekonomi dan tingginya angka pengangguran.

Implikasi perkembangan ini mendorong The Fed memangkas Fed Funds Rate (FFR) sebanyak 50 bps ke level 4,75% hingga 5,00% pada September 2024, dengan sinyal pelonggaran lanjutan hingga akhir tahun 2024.

Baca Juga:
Prabowo Akui Ekonomi Indonesia Belum Tumbuh Secara Merata

Di kawasan Eropa, European Central Bank (ECB) kembali menurunkan suku bunga acuan untuk kedua kalinya pada bulan September 2024. Sedangkan, di kawasan Asia, inflasi yang tergolong rendah dan permintaan domestik yang masih lemah mendorong People’s Bank of China (PBoC) menurunkan suku bunga acuan.

Selanjutnya, perekonomian domestik pada kuartal III/2024 diperkirakan tumbuh diatas 5% yoy melanjutkan kinerja pada kuartal II/2024 didorong oleh investasi dan konsumsi rumah tangga khususnya untuk konsumsi kelas menengah ke atas.

Penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada) pada bulan November mendatang serta mobilitas masyarakat di akhir tahun juga diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi aktivitas konsumsi masyarakat.

Baca Juga:
Ada Rencana Penurunan Batas Omzet PPh Final UMKM, Ini Kata Pemerintah

Terkait dengan nilai tukar rupiah, Sri mulyani mengungkapkan rupiah menguat 2,08% month-to-month didukung oleh konsistensi bauran kebijakan moneter BI serta meningkatnya aliran masuk modal asing. Namun, perkembangan terkini pada 15 Oktober 2024 menunjukkan menunjukkan nilai tukar Rupiah melemah sebesar 2,82% ptp dari bulan sebelumnya.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo turut menjelaskan bahwa kebijakan moneter mulai diseimbangkan untuk menjaga stabilitas (pro-stability) dan mendorong pertumbuhan (pro-growth).

Sedangkan kebijakan makroprudensial, digitalisasi pembayaran, pendalaman pasar uang, serta program ekonomi inklusif dan hijau terus diarahkan untuk mendorong pertumbuhan (pro-growth). (Syallom Aprinta Cahya Prasdani/sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 23 Desember 2024 | 10:00 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Peluncuran, Sri Mulyani Cek Staf yang Lembur Selesaikan Coretax

Kamis, 19 Desember 2024 | 13:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Prabowo Akui Ekonomi Indonesia Belum Tumbuh Secara Merata

Kamis, 19 Desember 2024 | 09:43 WIB KEBIJAKAN MONETER

BI Ungkap Dampak Tarif PPN 12 Persen Terhadap Inflasi ‘Tidak Besar’

Rabu, 18 Desember 2024 | 08:40 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Ada Rencana Penurunan Batas Omzet PPh Final UMKM, Ini Kata Pemerintah

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:00 WIB LAYANAN PAJAK

Kantor Pajak Telepon 141.370 WP Sepanjang 2023, Kamu Termasuk?