KEBIJAKAN KEPABEANAN

Sering Belanja Online? Begini Hitungan Pungutan Paket dari Luar Negeri

Redaksi DDTCNews | Selasa, 09 Mei 2023 | 14:00 WIB
Sering Belanja Online? Begini Hitungan Pungutan Paket dari Luar Negeri

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Ada kewajiban perpajakan yang ditanggung oleh penerima barang kiriman dari luar negeri. Bagi Anda yang kerap berbelanja online dari luar negeri, tentu familiar dengan pungutan bea masuk (BM) dan pajak dalam rangka impor (PDRI) atas barang kiriman luar negeri.

Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) lantas memberikan perincian tarif pungutan barang kiriman luar negeri. Ketentuan ini berlaku atas seluruh jenis barang kiriman dari luar negeri, dengan sejumlah pengkhususan atas barang tertentu.

"Buat Kamu yang sering belanja online dari luar negeri, harus banget tahu nih!" tulis Kantor Bea Cukai Pekanbaru dalam unggahannya di media sosial, dikutip pada Selasa (9/5/2023).

Baca Juga:
Presiden Trump Siapkan Tarif Bea Masuk untuk Impor dari Uni Eropa

Pertama, khusus produk tekstil, tas, dan alas kaki dikenakan tarif khusus sesuai dengan Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI).

Kedua, barang selain produk tekstil, tas, dan alas kaki dengan nilai barang kurang atau sama dengan US$3 dikenakan pungutan PPN 11%.

Ketiga, barang selain produk tekstil, tas, dan alas kaki dengan nilai barang lebih dari US$3 sampai dengan US$1.500 dikenakan pungutan bea masuk 7,5% dan PPN 11%.

Baca Juga:
Retaliasi Kanada, Produk Asal AS Bakal Dikenai Bea Masuk 25 Persen

Keempat, barang selain produk tekstil, tas, dan alas kaki dengan nilai barang lebih dari US$1.500 dikenakan tarif sesuai dengan BTKI. Dokumen penyelesaiannya menggunakan Pemberitahuan Impor Barang (PIB) atau PIB Khusus (PIBK).

Contoh Perhitungan 1

Nilai barang kurang dari atau sama dengan US$3 untuk selain produk tas, koper, alas kaki, sepatu, garmen, dan tekstil. Pungutan yang dikenakan adalah PPN 11%.

Baca Juga:
AS Resmi Mulai Kenakan Bea Masuk Atas Barang Kanada, Meksiko, China

Kak Ncus membeli barang dari luar negeri dengan perincian harga sebagai berikut:
Harga barang = FOB US$2
Ongkos kirim = US$1
Asuransi = US$2
Kurs = US$ setara Rp15.000

Nilai Pabean (NP) = (Nilai Barang + Ongkos Kirim + Asuransi) x Kurs
= (2 + 1 + 2) x Rp15.000
= Rp75.000

Bea Masuk (BM) = 0 (nol), dibebaskan

Baca Juga:
Pengumuman bagi Eksportir-Importir! Layanan Telepon LNSW Tak Lagi 24/7

Nilai Impor (NI) = Bea Masuk + Nilai Pabean
= 0 + Rp75.000
= Rp75.000

PPN = 11% x Nilai Impor
= 11% x Rp75.000
= Rp8.250
= Rp9.000 (dibulatkan ke atas dalam ribuan)

PPh = 0 (tidak dipungut)

Baca Juga:
AS Buka Opsi Batalkan Bea Masuk 25% Atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Pungutan yang dikenakan adalah PPN senilai Rp9.000.

Contoh Perhitungan 2

Nilai barang lebih dari US$3 samnpai dengan US$1.500, untuk produk selain tas, koper, alas kaki, sepatu, garmen, dan tekstil.

Baca Juga:
Kenakan BMAD, Sri Mulyani: Lindungi Industri dari Impor Barang Murah

Pungutan yang dikenakan adalah Bea Masuk + PPN

Kak Tom membeli barang dari luar negeri dengan perincian harga sebagai berikut:
Harga Barang = FOB US$4 (karena FOB di atas US$3 maka dikenakan bea masuk)
Ongkos kirim = US$18
Asuransi = US$2
Kurs = US$1 setara Rp15.000

Nilai Pabean (NP) = (Nilai Barang + Ongkos Kirim + Asuransi) x Kurs
= (4+18+2) x Rp15.000
= Rp360.000

Baca Juga:
Trump Ingin Kenakan Bea Masuk 100 Persen atas Impor Semikonduktor

Bea Masuk (BM) = Tarif BM x NP
= 7,5% X Rp360.000
= Rp27.000

Nilai Impor (NI) = NP + BM
= Rp360.000 + Rp27.000
= Rp387.000

PPN = Tarif PPN x NI
= 11% x Rp387.000
= Rp42.570
= Rp43.000 (dibulatkan ke atas)

Baca Juga:
Tarif Bea Masuk Trump terhadap 2 Negara Ini Lebih Tinggi dari China

PPh = 0 (nol), tidak dipungut

Total pungutan adalah Bea Masuk + PPN = Rp27.000 + Rp43.000 = Rp70.000

Contoh Perhitungan 3

Baca Juga:
Trump Bakal Kenakan Bea Masuk 25% atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Untuk produk tas, koper, alas kaki, sepatu, garmen, dan tekstil.

Pungutan yang dikenakan adalah Bea Masuk (Tarif MFN) + PPN + PPh

Kak Aziz membeli produk tas (HS Code) 4202.11.10) dari luar negeri dengan perincian harga sebagai berikut:
Harga barang = FOB US$20
Ongkos kirim = US$10
Asuransi = US$1 setara Rp15.000

Baca Juga:
DHE SDA Wajib Parkir 100% Setahun, Aturan Insentif Pajak Tak Direvisi

Nilai Pabean (NP) = (Nilai Barang + Ongkos Kirim + Asuransi) x Kurs
= (20+10+2) x Rp15.000
= Rp480.000

Bea Masuk (BM) = Tarif MFN x Nilai Pabean
= Rp15% X Rp480.000
= Rp72.000

Nilai Impor (NI) = Bea Masuk + Nilai Pabean
Rp72.000 + Rp480.000
= Rp552.000

Baca Juga:
BI Sebut Penerapan PP 36/2023 Ikut Tingkatkan Cadangan Devisa 2024

PPN = 11% x Nilai Impor
= 11% x Rp552.000
= Rp60.720
= Rp61.000 (dibulatkan ke atas dalam ribuan)

PPh = 10% (dengan NPWP) x Rp552.000
= Rp56.000 (pembulatan ke atas dalam ribuan)

Total pungutan adalah BM + PPN + PPh = Rp72.000 + Rp61.000 + Rp56.000 = Rp189.000

Catatannya, khusus pungutan PPh, jika importir tidak menunjukkan NPWP maka tarif PPh dikenakan 100% lebih tinggi atau 2 kali lipat. Simulasi perhitungan pungutan barang juga bisa dicek pada aplikasi Mobile Bea Cukai. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 03 Februari 2025 | 08:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Presiden Trump Siapkan Tarif Bea Masuk untuk Impor dari Uni Eropa

Minggu, 02 Februari 2025 | 08:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Resmi Mulai Kenakan Bea Masuk Atas Barang Kanada, Meksiko, China

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:30 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Pengumuman bagi Eksportir-Importir! Layanan Telepon LNSW Tak Lagi 24/7

BERITA PILIHAN
Senin, 03 Februari 2025 | 08:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Presiden Trump Siapkan Tarif Bea Masuk untuk Impor dari Uni Eropa

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30 WIB PMK 119/2024

Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:30 WIB KEPALA BPPK ANDIN HADIYANTO

‘Tak Hanya Unggul Teknis, SDM Kemenkeu Juga Perlu Berintegritas’

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:15 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:00 WIB KOTA BANTUL

Banyak Penambang Tak Terdaftar, Setoran Pajak MBLB Hanya Rp20,9 Juta

Minggu, 02 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX DJP

PIC Kini Bisa Delegasikan Role Akses Pemindahbukuan di Coretax DJP

Minggu, 02 Februari 2025 | 11:30 WIB KOTA MEDAN

Wah! Medan Bisa Kumpulkan Rp784,16 Miliar dari Opsen Pajak