PAJAK LAYANAN DIGITAL UE

Sambut 2019, 3 Negara UE Ini Siapkan Aksi Unilateral

Kurniawan Agung Wicaksono | Senin, 31 Desember 2018 | 11:05 WIB
Sambut 2019, 3 Negara UE Ini Siapkan Aksi Unilateral

Kanselir Austria Sebastian Kurz, Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire, Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz.

JAKARTA, DDTCNews – Austria, Prancis, dan Jerman memastikan langkah unilateral untuk mengenakan pajak digital pada raksasa teknologi, tanpa menunggu kesepakatan Komisi Eropa maupun konsensus global yang digarap OECD.

Pada Sabtu (29/12/2018) waktu setempat, Kanselir Austria Sebastian Kurz mengumumkan rencana pengenaan pajak pada perusahaan internet dan teknologi besar. Skema pajak itu akan diumumkan pada pertemuan puncak pemerintah pada awal Januari 2019.

“Selain langkah di seluruh UE [Uni Eropa], kami juga akan bertindak di tingkat nasional. Kami akan memperkenalkan pajak digital di Austria,” katanya, seperti dilansir dari dw.com, Senin (31/12/2018).

Baca Juga:
Australia ‘Paksa’ Raksasa Teknologi Berbagi Pendapatan dengan Media

Dia pun menegaskan tujuan dari pengenaan pajak itu jelas yakni untuk menyasar perusahaan yang selama ini telah memperolah keuntungan besar secara online, tapi hampir tidak membayar pajak atas keuntungan tersebut.

Komisi Eropa telah memperkirakan perusahaan-perusahaan teknologi itu selama ini hanya membayar sekitar 8%-9% dari laba mereka. Tidak tanggung-tanggung, ada juga yang tidak membayar pajak. Padahal, perusahaan tradisional membayar pajak hingga 23%.

Sebelum Austria, sekitar dua minggu sebelumnya, Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire mengumumkan pajak GAFA (Google, Apple, Facebook, Amazon) yang mulai berlaku mulai 1 Januari. Negara itu berharap mendapat sekitar 500 juta euro (sekitar Rp8,3 triliun) pada tahun pertama pajak berlaku.

Baca Juga:
DJP Tunjuk Amazon Jepang Hingga Huawei Jadi Pemungut PPN PMSE

Prancis telah mengusulkan pajak layanan digital (digital services tax/DST) yang komprehensif untuk 28 negara anggota UE. Namun, Irlandia – yang selama ini menerapkan tarif pajak rendah pada perusahaan teknologi – menjadi satu dari beberapa negara yang berpendapat penerapan DST akan memperburuk ketegangan perdagangan UE dan Amerika Serikat (AS).

Dalam pertemuan Economic and Financial Affair Council, Selasa (6/11/2018), banyak perwakilan negara yang meminta agar tetap menunggu keputusan multilateral. Namun, ada juga yang bersiap menerapkan kebijakan nasional.

“Saya memberi diri saya sampai Maret untuk mencapai kesepakatan tentang pajak Eropa pada raksasa digital. Jika negara-negara Eropa tidak memikul tanggung jawab mereka atas pajak GAFA, kami akan melakukannya di tingkat nasional pada 2019,” jelas Bruno.

Baca Juga:
Trump Langsung Kenakan Bea Masuk Impor dari Meksiko, Kanada, dan China

Hal yang serupa disampaikan oleh pemerintah Jerman. Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz mendukung model Prancis yang telah lama menyerukan pajak ini. Diskusi yang berlarut-larut, menurutnya, tidak akan mengubah keadaan.

Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan pada era digital baru, metode pajak perusahaan lama yang didasarkan pada kepemilikan kantor atau pusat manufaktur dari perusahaan tidak lagi normal.

“Dalam reformasi pajak, salah satu hal paling penting adalah menghindari dunia menjadi tempat yang lebih tidak adil, di mana orang memberikan data secara gratis kepada orang lain yang mendapatkan uang,” katanya.

Simak pula wawancara DDTCNews dengan Head of Global Forum Secretariat OECD Monica Bhatia di sela-sela konferensi pajak internasional 2018 di Mumbai, India. Dalam wawancara itu, Monica juga menyinggung permasalahan pajak digital. Simak hasil wawancara lengkapnya di InsideTax edisi 40. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 12 Desember 2024 | 17:55 WIB KEBIJAKAN PAJAK

DJP Tunjuk Amazon Jepang Hingga Huawei Jadi Pemungut PPN PMSE

Minggu, 01 Desember 2024 | 15:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Ancam BRICS dengan Bea Masuk 100 Persen, Ternyata Ini Sebabnya

Sabtu, 30 November 2024 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Langsung Kenakan Bea Masuk Impor dari Meksiko, Kanada, dan China

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar