UNI EMIRAT ARAB

Ringankan Beban Pengusaha, Sanksi Pajak Bisa Didiskon Hingga 70%

Muhamad Wildan | Rabu, 16 Juni 2021 | 10:30 WIB
Ringankan Beban Pengusaha, Sanksi Pajak Bisa Didiskon Hingga 70%

Ilustrasi.

DUBAI, DDTCNews – Pemerintah Uni Emirat Arab memberikan relaksasi pajak berupa potongan atau diskon sebesar 70% atas nilai sanksi administrasi yang dikenakan kepada wajib pajak sebelum 28 Juni 2021.

Otoritas pajak Uni Emirat Arab, Federal Tax Authority (FTA) mengatakan diskon tersebut bertujuan untuk memberikan keringanan dan mendukung dunia usaha melalui penetapan kembali atas sanksi administrasi yang belum dibayar.

Wajib pajak hanya harus membayar sanksi administrasi sebesar 30% dari yang sebelumnya dikenakan oleh FTA. Tentu, terdapat tiga syarat yang harus dipenuhi wajib pajak untuk mendapatkan fasilitas keringanan sanksi ini,” sebut FTA dalam keterangan resmi, Rabu (16/6/2021).

Baca Juga:
Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

Pertama, sanksi administrasi yang direlaksasi adalah sanksi yang dikenakan berdasarkan Cabinet Decision 40/2017 dan dikenakan sebelum 28 Juni 2021.

Cabinet Decision 40/2017 telah berlaku sejak 24 September 2017. Meski demikian, terdapat beberapa jenis sanksi administrasi dalam beleid tersebut yang baru berlaku pada 1 Oktober 2017 dan 1 Januari 2018.

Kedua, wajib pajak harus melunasi seluruh utang pajaknya sebelum 31 Desember 2021. Ketiga, wajib pajak harus membayar sanksi administrasi sebesar 30% dari yang seharusnya dikenakan terhitung sejak 28 Juni hingga sebelum 31 Desember 2021.

"Kebijakan ini akan membebaskan wajib pajak dari beban sanksi administrasi sebesar 70% dari yang seharusnya terutang dan akan diterapkan secara otomatis bila wajib pajak memenuhi persyaratan yang ditentukan," tulis FTA. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN