Wakil Presiden Jusuf Kalla.
JAKARTA, DDTCNews—Wakil Presiden Jusuf Kalla merespons baik diselenggarakannya World Customs Organization (WCO) Global Conference Meeting pada 2020 di Indonesia. Pertemuan tersebut akan membahas kendala dalam sistem kepabeanan dan perpajakan global.
Jusuf Kalla mengatakan dalam forum tersebut juga akan dibahas secara khusus transaksi barang tidak berwujud, seperti transaksi software, film, buku digital dan sebagainya. Pemajakan barang-barang digital tersebut sejauh ini masih menjadi kendala di berbagai negara.
“Seperti halnya pada tahun 2018, Indonesia juga telah menyelenggarakan Konferensi Internasional World Bank dan IMF. Nah, kita perlu sistem dan pengelolaan yang baik khususnya terkait dengan pajak dan bea masuk,” ujarnya dalam keterangan pers, Jumat, 26 Juli 2019.
Negara yang telah menerapkan sistem perpajakan pada transaksi e-commerce atas barang yang tidak berwujud itu antara lain India dan Afrika Selatan. Kalla berharap akan ada ada pengkajian sistem tersebut di forum internasional tersebut.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia selama ini sudah memiliki sistem bea dan cukai yang baik. Indonesia juga dinilai tepat untuk dijadikan sebagai pusat pelatihan bea dan cukai secara global.
“Indonesia telah mendapatkan dukungan WCO dan Presiden WCO Asia Pasifik untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat pelatihan bea dan cukai Asia Pasifik selama 3 tahun pada tahun 2020 sampai dengan 2022,” katanya.
Dalam pertemuan dengan Sekjen WCO Kunio Mikuriya di Brussels, Belgia, bulan ini, Sri Mulyani meminta WCO membentuk kelompok penelitian bersama terkait dengan barang-barang digital lintas batas (e-commerce). Ia berharap WCO dapat segera membentuk kelompok riset itu.
“Kelompok ini akan memfasilitasi beberapa diskusi dan bertukar pandangan di antara anggota tentang barang-barang digital lintas batas khususnya untuk transaksi e-commerce,” ujarnya seusai pertemuan tersebut, seperti dirilis dari akun resminya, Jumat (12/7/2019). (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.