Kantor Pusat Ditjen Bea Cukai. (foto: beacukai.go.id)
JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) memperoleh anugerah WCO Certificate of Merits dari World Customs Organization (WCO) pada Hari Pabean Internasional 2022.
Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai Nirwala Dwi Heryanto mengatakan anugerah tersebut diberikan karena DJBC telah berkontribusi dalam meningkatkan transformasi digital yang mempermudah proses kepabeanan.
Menurutnya, kemudahan kepabeanan itu juga tidak terlepas dari pemanfaatan berbagai teknologi digital dalam proses pelayanan dan pengawasan atas barang kiriman.
"Bagi masyarakat, pelayanan kepabeanan yang cepat dapat menekan biaya logistik sehingga dapat meningkatkan daya saing di pasar nasional maupun internasional," katanya dalam keterangan tertulis, dikutip pada Kamis (27/1/2022).
Nirwala menuturkan DJBC memanfaatkan momentum peringatan Hari Pabean Internasional 2022 untuk menekankan pentingnya implementasi transformasi digital dan analisis data untuk mewujudkan perbaikan pelayanan.
Hal itu juga selaras dengan keinginan WCO untuk mendorong akselerasi transformasi digital melalui pembangunan budaya data kepabeanan yang mengedepankan prinsip kepercayaan, menjembatani kesenjangan SDM, dan membina budaya kolaboratif antaradministrasi pabean di dunia.
Nirwala menjelaskan DJBC terus menyederhanakan proses operasional menjadi lebih cepat, efektif, dan efisien. Di sisi lain, langkah analisis data juga menunjang peran utama Bea Cukai sebagai trade facilitator, revenue collector, community protector, dan industrial assistance.
Menurutnya, analisis data dapat membantu dalam menilai risiko dari sebuah transaksi baik impor maupun ekspor secara real time sehingga dapat memfasilitasi perdagangan yang legal dan mencegah yang ilegal.
“Selain itu, otomasi proses bisnis juga akan menghindari terjadinya duplikasi prosedur serta human error dalam proses administrasi pabean,” tuturnya.
Nirwala menegaskan DJBC akan terus berinovasi menciptakan strategi baru yang mampu beradaptasi dengan dinamika globalisasi. Menurutnya, sistem kerja yang baru akan memberikan manfaat lebih besar jika dikombinasikan dengan pemanfaatan teknologi informasi.
Dalam bidang pengawasan, sambungnya, digitalisasi diharapkan juga dapat memberikan kemampuan analisis dan prediksi atas pelanggaran kepabeanan dan cukai, sehingga memperluas dampak dari transformasi digital.
"Selain transformasi digital, kami akan terus melakukan perbaikan cara dan pola kerja, sehingga DJBC dapat memberikan pelayanan kepada para stakeholders dengan lebih cepat, transparan, pasti, dan mudah," ujarnya. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.