Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) menyatakan komitmennya guna mendukung penerapan green customs saat menghadiri sidang tingkat tinggi World Customs Organization (WCO) di Brussel.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan DJBC Encep Dudi Ginanjar mengatakan pemerintah Indonesia berharap WCO dapat terus meningkatkan kolaborasi dengan organisasi internasional untuk menangani isu lingkungan.
"Dalam hal ini, Indonesia berpartisipasi aktif dalam Asia Pacific Plastic Waste Border Management Project yang dapat dijadikan best practices bagi anggota di kawasan lain," katanya, dikutip pada Minggu (9/7/2023).
Encep menuturkan DJBC tergabung dalam WCO sejak 30 April 1957. DJBC juga berkomitmen memberikan kontribusi aktif dalam setiap kegiatan organisasi seperti melalui keikutsertaan dalam rapat dan diskusi dengan anggota-anggota WCO lainnya.
Dirjen Bea dan Cukai Askolani turut hadir dalam 141st/142nd Sessions of the WCO Council, bulan lalu. Council sessions merupakan sidang tahunan para dirjen instansi kepabeanan anggota WCO yang membahas isu strategis dan arah kebijakan global terkait dengan kepabeanan.
Beberapa keputusan yang dihasilkan pada sidang tersebut antara lain pengesahan atas Implementation Plan tahun 2023-2024 dan kegiatan yang direncanakan untuk tahun anggaran berikutnya, Green Customs Action Plan, WCO Action Plan on Fragile Borders and Conflict-Affected Situations, dan WCO Secretariat’s GED Work Plan.
Encep menyebut Indonesia menyampaikan dukungan atas rencana kerja capacity building WCO dan dukungan kepada WCO untuk terus meningkatkan program peningkatan kapasitas bagi anggota.
Dukungan juga diberikan atas 3 focus area rencana implementasi WCO periode 2023-2024 untuk WCO Strategic Plan 2022-2025 yang meliputi Technology and Innovation, Green Customs, dan Governance and Accountability.
Selain menjadi anggota Audit Committee periode 2022-2024, Indonesia ditetapkan sebagai WCO Regional Dog Training Center (RDTC) di kawasan Asia Pasifik yang merupakan RDTC pertama di kawasan ASEAN.
Dalam kesempatan tersebut, Indonesia juga menandatangani action plan sebagai implementasi letter of intent peningkatan kolaborasi dengan Belgian Customs yang antara lain berisi kerja sama dalam hal pelatihan pegawai, pertukaran informasi, dan kegiatan pengawasan bersama.
Jalinan kerja sama ini menjadi upaya pemerintah memperkuat kolaborasi antar-institusi kepabeanan dalam memberantas pelanggaran di bidang kepabeanan. Selain itu, kerja sama juga diperlukan untuk memastikan keamanan rantai suplai perdagangan internasional. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.