AMERIKA SERIKAT

Rencana Biden Pajaki Orang Kaya Terancam Gagal

Redaksi DDTCNews | Kamis, 28 Oktober 2021 | 18:30 WIB
Rencana Biden Pajaki Orang Kaya Terancam Gagal

Sebuah layar menampilkan pidato Presiden Amerika Serikat Joe Biden tentang krisis di Afganistan di Nasdaq MarketSite di Times Square di New York City, Amerika Serikat, Minggu (16/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Jeenah Moon/rwa/cfo

WASHINGTON D.C., DDTCNews – Negosiasi atas paket pengeluaran Biden senilai US$2 triliun menemui jalan buntu setelah anggota partai demokrat moderat tidak sepakat. Dengan begitu, Biden terancam gagal memajaki 700 miliarder dengan kekayaan di atas US$1 miliar.

Pihak Demokrat memang sedang mati-matian mencari penerimaan baru bagi negara. Sebanyak 700 miliarder dengan harta fantastis menjadi sasaran pemerintah untuk mendongkrak penerimaan melalui beleid 'The Build Back Better Agenda'.

Mereka berencana untuk menaikan pajak penghasilan (PPh) perusahaan, PPh orang pribadi, serta capital gains para orang kaya. Rencana itu pertama kali ditentang oleh Kyrsten Sinema, anggota demokrat moderat dari Arizona.

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Tidak disangka, Joe Manchin, Senator Senior dari Virginia Barat, ikut memukul telak harapan pihak demokrat. Ia tidak setuju memasukkan ketentuan cuti berbayar ke dalam program Biden.

“Saya tidak suka konotosi di mana kami menargetkan orang yang berbeda,” ungkap Joe dikutip ft.com, Kamis (28/10/2021).

Kendati begitu, program Tax the Rich yang memang digaungkan pemerintahan Biden adalah upaya untuk menekan ketimpangan. Pemajakan bagi orang kaya diprediksi bisa menambah US$100 juta penerimaan bagi negara per tahun. Bahkan apabila diakumulasikan untuk 3 tahun ke depan, terdapat sekitar US$1 miliar nilai aset yang bisa diperoleh. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN