PMK 81/2024

PMK 81 Revisi Ketentuan Tempat Pelaporan Usaha PKP, Begini Detailnya

Muhamad Wildan | Jumat, 15 November 2024 | 17:00 WIB
PMK 81 Revisi Ketentuan Tempat Pelaporan Usaha PKP, Begini Detailnya

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Coretax administration system bakal mewajibkan pengusaha kena pajak (PKP) untuk memilih salah satu tempat kegiatan usaha sebagai tempat pelaporan usaha.

Hal ini berlaku dalam hal PKP memiliki lebih dari 1 tempat kegiatan usaha di luar kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas (KPBPB).

"Dalam hal pengusaha memiliki lebih dari 1 tempat kegiatan usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, pengusaha harus menentukan salah satu tempat kegiatan usaha sebagai tempat pelaporan usaha," bunyi Pasal 61 ayat (3) Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 81/2024, dikutip Jumat (15/11/2024).

Baca Juga:
Dinyatakan Lulus Seleksi PPPK, WP Berbondong-bondong Daftar NPWP

Jika PKP memiliki tempat kedudukan di dalam KPBPB dan tempat kegiatan usaha di luar KPBPB, pengusaha harus menjadikan tempat kegiatan usaha di luar KPBPB sebagai tempat pelaporan usaha.

Sebagai perbandingan, dalam ketentuan yang saat ini berlaku, yakni PMK 147/2017, tempat pelaporan usaha bagi PKP berbentuk badan adalah di KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat kedudukan dan KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha untuk melakukan penyerahan barang kena pajak atau jasa kena pajak (BKP/JKP).

Adapun tempat pelaporan usaha bagi PKP orang pribadi adalah di KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal orang pribadi. Hal ini berlaku dalam hal tempat kegiatan usaha untuk melakukan penyerahan BKP/JKP berada di tempat tinggal orang pribadi bersangkutan.

Baca Juga:
Tetap Patuh Pajak, Nenek 78 Tahun Datangi KP2KP Demi Lapor SPT Tahunan

Bila kegiatan usaha orang pribadi berada di tempat yang berbeda dengan tempat tinggalnya, tempat pelaporan usaha PKP orang pribadi adalah di KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha untuk penyerahan BKP/JKP.

PMK 81/2024 telah diundangkan pada 18 Oktober 2024 dan dinyatakan mulai berlaku pada 1 Januari 2025. Ketika PMK 81/2024 berlaku, PMK 147/2017 tentang Tata Cara Pendaftaran Wajib Pajak dan Penghapusan NPWP serta Pengukuhan dan Pencabutan PKP dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Seperti diketahui, pengusaha yang melakukan penyerahan atau ekspor sebagaimana dimaksud dalam UU PPN harus melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP. Kewajiban ini tidak berlaku bagi pengusaha kecil, yakni pengusaha dengan omzet tidak lebih dari Rp4,8 miliar per tahun. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 21 Januari 2025 | 19:30 WIB KP2KP PADANG ARO

Dinyatakan Lulus Seleksi PPPK, WP Berbondong-bondong Daftar NPWP

Minggu, 19 Januari 2025 | 16:00 WIB KP2KP ENREKANG

WP Daftar NPWP di Coretax, Kantor Pajak Beri Edukasi soal Geo Tagging

Sabtu, 18 Januari 2025 | 10:00 WIB KP2KP KRAKSAAN

Tetap Patuh Pajak, Nenek 78 Tahun Datangi KP2KP Demi Lapor SPT Tahunan

BERITA PILIHAN
Rabu, 22 Januari 2025 | 18:31 WIB PAJAK MINIMUM GLOBAL

Banyak Jargon, Ketentuan Pajak Minimum Global Tidak Mudah Diadopsi RI

Rabu, 22 Januari 2025 | 18:00 WIB KEBIJAKAN PERDAGANGAN

BI Sebut Penerapan PP 36/2023 Ikut Tingkatkan Cadangan Devisa 2024

Rabu, 22 Januari 2025 | 17:30 WIB PAJAK MINIMUM GLOBAL

Siapkan Formulir SPT GloBE, Kemenkeu Jamin Lebih Sederhana dari GIR

Rabu, 22 Januari 2025 | 16:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Pajak Minimum Global, Capacity Building & Kepastian Hukum Jadi Kunci

Rabu, 22 Januari 2025 | 15:30 WIB KOTA CIMAHI

Ada Diskon Pokok Pajak, Pemkot Imbau WP Segera Bayar PBB