JEPANG

PM Abe: Tarif Pajak Penjualan 10% Cukup untuk 10 Tahun Mendatang

Redaksi DDTCNews | Kamis, 04 Juli 2019 | 18:42 WIB
PM Abe: Tarif Pajak Penjualan 10% Cukup untuk 10 Tahun Mendatang

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

JAKARTA, DDTCNews – Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berpandangan tidak ada urgensi untuk menaikkan tarif pajak penjualan (sales tax) melebihi 10%, setidaknya selama 10 tahun ke depan.

Pandangan tersebut diungkapkan dalam debat dengan para pemimpin partai oposisi di Tokyo. Komentar juga dilontarkan menjelang pemilihan majelis tinggi pada akhir bulan ini dengan usulan kenaikan pajak penjualan dari 8% menjadi 10% pada Oktober 2019.

“Saya tidak berpikir ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan tarif pajak penjualan di masa mendatang [lebih dari 10%], misalnya, sekitar 10 tahun ke depan,: kata Abe seperti dikutip pada Kamis (4/7/2019).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Kenaikan tarif pajak dari 8% menjadi 10% pada Oktober 2019 sejauh ini masih sesuai rencana. Tarif pajak yang lebih tinggi dipandang mampu memperbaiki kondisi utang negara yang tinggi. Kenaikan pajak saat ini menjadi momentum yang tepat saat konsumsi masyarakat masih terjaga.

Sayangnya, pernyataan Abe dapat menimbulkan keraguan tentang komitmen Jepang untuk menyeimbangkan anggarannya selama beberapa tahun mendatang. Jepang memiliki beban utang terbesar di antara negara maju.

Awal tahun ini pemerintah mengatakan berencana untuk menghasilkan lebih banyak pendapatan dari pada nilai anggaran yang dibelanjakan.

Baca Juga:
Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Para pembuat kebijakan telah meluncurkan serangkaian langkah-langkah yang bertujuan mengurangi dampak kenaikan pajak penjualan yang direncanakan tahun ini. Apalagi, kenaikan pajak penjualan sebelumnya telah membuat ekonomi terkontraksi.

“Pernyataan itu [yang disampaikan PM Abe] bersifat negatif dalam hal keberlanjutan fiskal jangka panjang. Hal ini bisa menurunkan elektabilitas Abe sebagai perdana menteri untuk dekade berikutnya,” ujar Masaki Kuwahara, ekonom senior di Nomura Securities Co..

Kuwahara mengatakan perubahan tarif pajak akan tergantu pada seseoang yang menggantikan Abe dan harus dikoordinasikan dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Keuangan. Dia memproyeksi pernyataan Abe tidak akan menentukan jalannya kebijakan selama 10 tahun ke depan.

Menurut data Kementerian Keuangan, seperti dilansir SFGate, pendapatan pajak Jepang pada tahun fiskal yang berakhir 31 Maret 2019 ini naik ke rekor 60,4 triliun yen (sekitar Rp830 trilliun). Sebagian besar berasal dari pajak penghasilan orang pribadi. (MG-dnl/kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 16:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Punya Usaha Kecil-kecilan, Perlu Bayar Pajak Enggak Sih?

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN