BRASIL

Pilpres Brasil Digelar, Reformasi Pajak Jadi Agenda Utama

Redaksi DDTCNews | Selasa, 23 Oktober 2018 | 18:32 WIB
Pilpres Brasil Digelar, Reformasi Pajak Jadi Agenda Utama

SAO PAULO, DDTCNews – Brasil akan menggelar pesta demokrasi untuk memilih Presiden terbaru pada 28 Oktober 2018. Kedua calon presiden Brasil, Jair Bolsonaro dan Fernando Haddad, sepakat reformasi pajak jadi agenda utama pada pemerintahan selanjutnya selama 4 tahun mendatang.

Pengamat Pajak Bichara Advogados Francisco Lisboa Moreira mengatakan keduanya pun sepakat sistem pajak yang saat ini berlaku tidak efektif dan efisien, serta adanya beban kepatuhan pajak yang tinggi.

“Langkah pertama yang dapat diterapkan presiden pada saat memulai jabatannya yaitu menerapkan pajak federal tunggal pada sektor barang dan jasa. Proposalnya telah diajukan oleh Anggota Centro de Cidadania Fiscal (CCIF) Bernard Appy,” kata Moreira di Sao Paulo, mengutip mnetax.com, Selasa (23/10).

Baca Juga:
Penduduk Mulai Menua, Thailand Kembali Dorong Reformasi Sistem Pajak

Proposal yang diajukan oleh Bernard Appy tersebut dikabarkan sebagai langkah untuk mengkonsolidasikan 5 pajak terpisah antara lain Program of Social Integration (PIS), Contribution for the Financing of Social Security (Cofins),Tax on Industrialized Goods (IPI), Circulation of Goods and Transportation and Communication Services (ICMS) dan Municipal Service Tax (ISS).

Moreira menjelaskan pembahasan mengenai pajak dividen cukup krusial. Selain itu, pajak penghasilan (PPh) di Brasil dikenakan secara regresif, semakin tinggi pendapatan maka semakin rendah tarif pajak efektif.

“Orang kaya memegang posisi besar dalam hal saham, namun sebagian besar pendapatan mereka tidak akan dipajaki, mengingat dividen dipajaki 0%,” sebutnya.

Baca Juga:
Transisi Pemerintahan Berjalan, DJP Fokus Amankan Penerimaan Pajak

Brasil mulai mengenakan tarif pajak 0% terhadap dividen sejak 1996. Strategi ini sengaja dilakukan untuk mendorong investasi asing agar masuk ke Brasil. Namun karena saat ini Brasil mengalami defisit, perombakan kebijakan pajak dividen menjadi strategi yang baik.

Di samping itu, partai sayap kiri Brasil, Brazil’s Workers Party, tampak selalu mendorong perlindungan basis pajak, mendukung pembenahan metode transfer pricing, mendukung rezim pajak dengan sistem worldwide, dan mendukung tarif pajak yang tinggi atas layanan impor.

Hal lainnya yang juga menjadi janji politik reformasi pajak di Brasil adalah terkait pengurangan atau pembebasan PPh bagi penerima upah di bawah minimum 05 (sekitar US$1.500), peningkatan pajak warisan yang saat ini menjadi pajak negara (state taxi) dengan tarif maksimum 8%, dan pencatatan retribusi pada setiap transaksi keuangan yang berkisar 0,05% atau bahkan lebih tinggi.

Baca Juga:
Negara Anggota BRICS Sepakat Bentuk Forum Kerja Sama Pajak

Lebih jauh Moreira menyebutkan penerapan pajak bagi orang kaya (wealth tax) juga menjadi wacana. Namun dia mengakui skema pemajakan ini sangat sulit untuk diterapkan melihat skenario politik untuk proes persetujuannya pun pasti berjalan sengit.

“Konsensusnya adalah sistem pajak saat ini perlu direformasi. Perbedaan utamanya hanya pada persoalan apa dan bagaimana,” pungkasnya. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 17 Oktober 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Transisi Pemerintahan Berjalan, DJP Fokus Amankan Penerimaan Pajak

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 16:45 WIB CORETAX SYSTEM

Ada Coretax Nanti, WP Tak Perlu ke KPP untuk Ubah Data Perpajakan

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 09:30 WIB KERJA SAMA INTERNASIONAL

Negara Anggota BRICS Sepakat Bentuk Forum Kerja Sama Pajak

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN