Menteri Keuangan Argentina Nicolas Dujovne.
BUENOS AIRES, DDTCNews – Menteri Keuangan Argentina Nicolas Dujovne telah mengundurkan diri pada sabtu (17/8/2019). Dujovne mengatakan pemerintah butuh pembaruan yang signifikan dalam tim ekonominya di tengah krisis yang menyebabkan nilai mata uang peso jatuh.
Melalui sepucuk surat kepada Presiden Argentina Mauricio Macri, Dujovne mengatakan bahwa dirinya telah memberikan segalanya untuk pekerjaan sebagai Menteri Keuangan. Dedikasi tersebut mulai dari membantu mengurangi defisit dan memangkas pengeluaran publik.
“Kami telah membuat kesalahan, kami tidak pernah ragu untuk mengakui kesalahan itu dan melakukan segala hal yang mungkin untuk memperbaikinya. Saya percaya pengunduran diri saya sesuai dengan tempat saya di pemerintahan yaitu untuk mendengarkan aspirasi dan bertindak sesuai,” kata Dujovne, seperti dikutip pada Senin (19/8/2019).
Mundurnya Dujovne terjadi setelah Argentina melewati gejolak ekonomi yang cukup besar di bidang keuangan selama sepekan ini. Gejolak tersebut termasuk depresiasi peso, jatuhnya pasar saham nasional, dan penurunan harga saham perusahaan Argentina di Wall Street.
Bahkan, pada akhir minggu lalu nilai peso dan obligasi pemerintah Argentina jatuh ke rekor terendah. Mata uang Peso mengalami depresiasi sebesar 21% pada minggu (11/8/2019) dan pada Jumat (16/8/2019).
Hal tersebut membuat Fitch Ratings dan S&P Global pada Jumat lalu menurunkan peringkat Argentina menjadi yang terbawah. Alasan pemberian peringkat itu adalah karena ada kemungkinan Argentina gagal untuk membayar utang negara.
Adapun selama masa jabatannya sebagai menteri keuangan, Dujovne bertanggung jawab atas negosiasi perjanjian pinjaman senilai US$56,3 dengan International Monetary Fund (IMF).
Saat ini, Presiden Macri telah menunjuk Hernan Lacunza untuk menggantikan posisi Dujovne. Seperti dilansir reuters.com, Lacunza adalah mantan manajer umum Bank Sentral Argentina dan juga Bank Kota Buenos Aires.
Salah satu tanggung jawab terbesar Lacunza sebagai menteri keuangan baru Argentina adalah melanjutkan negosiasi dengan IMF. Adapun negosiasi itu akan menyetujui pencairan tahap selanjutnya dari program bailout sebesar US$5,4 miliar pada akhir bulan depan. (MG-nor/kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.