ARGENTINA

Gara-Gara Korup dan Gemuk, Argentina Bubarkan Otoritas Pajak

Muhamad Wildan | Sabtu, 26 Oktober 2024 | 08:30 WIB
Gara-Gara Korup dan Gemuk, Argentina Bubarkan Otoritas Pajak

Ilustrasi.

BUENOS AIRES, DDTCNews - Presiden Argentina Javier Milei memutuskan untuk membubarkan Administración Federal de Ingresos Públicos (AFIP), lembaga yang selama ini yang mengadministrasikan urusan pajak dan kepabeanan di Argentina.

Dalam keterangan resminya, Juru Bicara Presiden Manuel Adorni mengatakan AFIP akan digantikan dengan lembaga baru bernama Agencia de Recaudación y Control Aduanero (ARCA).

"Pembubaran AFIP diperlukan untuk membongkar birokrasi yang tidak perlu. AFIP selama ini telah menghambat kebebasan ekonomi warga Argentina," kata Adorni, dikutip Sabtu (26/10/2024).

Baca Juga:
Nigeria Bakal Kenakan PPN 15 Persen untuk Barang Mewah

Menurut Adorni, ARCA selaku otoritas pajak baru akan melaksanakan pemungutan pajak dan kepabeanan secara lebih sederhana dan lebih efisien ketimbang AFIP.

Pemerintah Argentina berpandangan AFIP memiliki kewenangan pemungutan pajak yang terlalu besar. Kewenangan besar tersebut mendorong AFIP menjadi lembaga yang korup serta semena-mena dalam melaksanakan penagihan pajak.

"Dibentuknya ARCA bertujuan untuk menghapuskan jabatan yang tidak diperlukan, meningkatkan profesionalitas lembaga perpajakan, menghentikan praktik korupsi, mengefisienkan pengumpulan pajak, dan menghapuskan kewenangan-kewenangan khusus," kata Adorni seperti dilansir reason.com.

Baca Juga:
PKP Bakal Wajib Memerinci Data Penyerahan terkait Faktur Pajak Eceran

Dengan dibentuknya ARCA, jumlah petugas pajak di Argentina akan berkurang sebesar 34%. Tak hanya itu, pemerintah Argentina juga akan mengurangi gaji yang diberikan untuk pejabat senior.

Secara keseluruhan, ada lebih dari 3.000 pegawai AFIP yang dipecat akibat pembentukan ARCA. Menurut pemerintah, pengurangan pegawai dan penurunan gaji akan menghasilkan penghematan anggaran senilai ARS6,4 miliar. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 25 Oktober 2024 | 09:30 WIB NIGERIA

Nigeria Bakal Kenakan PPN 15 Persen untuk Barang Mewah

Jumat, 25 Oktober 2024 | 09:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PKP Bakal Wajib Memerinci Data Penyerahan terkait Faktur Pajak Eceran

Kamis, 24 Oktober 2024 | 16:00 WIB SWISS

Danai Program Pensiun, Negara Ini Bakal Naikkan Tarif PPN

Kamis, 24 Oktober 2024 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Penegakan Hukum Bidang Pajak, Andalan Prabowo untuk Tambah Penerimaan

BERITA PILIHAN
Sabtu, 26 Oktober 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

DJP: Akun Wajib Pajak di Coretax Lebih Komprehensif dari DJP Online

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 08:30 WIB ARGENTINA

Gara-Gara Korup dan Gemuk, Argentina Bubarkan Otoritas Pajak

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 07:00 WIB KABINET MERAH PUTIH

Sri Mulyani Carikan Kantor untuk Kementerian Baru

Jumat, 25 Oktober 2024 | 22:15 WIB HUT KE-17 DDTC

Buku Gagasan Perpajakan Prabowo-Gibran, Wadah Kegelisahan Soal Pajak

Jumat, 25 Oktober 2024 | 22:08 WIB HUT KE-17 DDTC

Kontributor Luar Negeri Beri Testimoni terkait Buku Gagasan Perpajakan

Jumat, 25 Oktober 2024 | 21:30 WIB HUT KE-17 DDTC

Untuk Kontributor, DDTC Bagikan Buku Gagasan Perpajakan Prabowo-Gibran

Jumat, 25 Oktober 2024 | 21:15 WIB HUT KE-17 DDTC

DDTC Berikan Penghargaan untuk Pemenang Lomba dan Kontributor Buku

Jumat, 25 Oktober 2024 | 21:00 WIB HUT KE-17 DDTC

Kabinet Baru Perlu Baca Buku Gagasan Perpajakan untuk Prabowo-Gibran