SUKU BUNGA BI

Pertahankan Suku Bunga, BI Lanjutkan Kebijakan Moneter Ketat

Redaksi DDTCNews | Jumat, 20 Juli 2018 | 16:02 WIB
Pertahankan Suku Bunga, BI Lanjutkan Kebijakan Moneter Ketat

JAKARTA, DDTCNews - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 18-19 Juli 2018 tidak mengubah suku bunga acuan. Dengan kebijakan ini bank sentral mempertahankan kebijakan moneter ketat alias hawkish.

Gubernur BI Perry Warjiyo memaparkan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate dipertahankan sebesar 5,25%. Selain itu, suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 4,5% dan suku bunga Lending Facility tetap 6%.

"Kami pandang bahwa suku bunga kebijakan kita itu sudah cukup kompetitif di dalam memberikan ruangan bagi masuknya aliran modal asing," katanya di Kantor BI, Kamis (19/7).

Baca Juga:
BI Ungkap Dampak Tarif PPN 12 Persen Terhadap Inflasi ‘Tidak Besar’

Kebijakan mempertahankan suku bunga tersebut menurut Perry, ialah upaya BI untuk mempertahankan daya tarik pasar keuangan domestik di tengah ketidakpastian pasar keuangan global, sehingga dapat menjaga stabilitas pasar keuangan domestik, khususnya nilai tukar rupiah.

Lebih lanjut, bank sentral akan terus memantau dengan jeli perkembangan ekonomi dalam negeri dan luar negeri. Antara lain mengenai arah kebijakan Bank Sentral AS the Federal Reserve. Meskipun BI sudah memperkirakan masih akan ada kenaikan suku bunga acuan AS (Fed Fund Rate/FFR) dua kali tahun ini dan tiga kali tahun depan, tetapi BI akan tetap memantau faktor yang mempengaruhi kenaikan FFR.

Selain itu, BI juga akan memantau imbal hasil obligasi pemerintah AS ke depan. Sejauh ini, BI memperkirakan imbal hasil obligasi pemeritah AS yang bertenor 10 tahun sampai akhir tahun ini akan naik sampai 3,4%.

Baca Juga:
Jaga Daya Beli Saat PPN Naik, BI Diminta Turunkan Suku Bunga Acuan

"Kami memantau risiko-risiko yang muncul dari kenaikan FFR dan perkembangan kenaikan yield US Treasury Bond dan ketegangan perdagangan. Interest rate kami pantau sejauh ini masih memberikan daya tarik," ungkapnya.

Analisis bank sentral menyebutkan ekonomi AS akan tumbuh tinggi dengan inflasi yang semakin meningkat. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi zona euro terindikasi tidak sekuat prakiraan sebelumnya dan pertumbuhan ekonomi Tiongkok juga belum menunjukkan tanda peningkatan. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 19 Desember 2024 | 09:43 WIB KEBIJAKAN MONETER

BI Ungkap Dampak Tarif PPN 12 Persen Terhadap Inflasi ‘Tidak Besar’

Kamis, 05 Desember 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN MONETER

Jaga Daya Beli Saat PPN Naik, BI Diminta Turunkan Suku Bunga Acuan

Sabtu, 30 November 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Prabowo: Indonesia Disegani karena Tidak Pernah Gagal Bayar Utang

Rabu, 27 November 2024 | 09:00 WIB OECD ECONOMIC SURVEY OF INDONESIA 2024

OECD Catat Ekonomi Indonesia Sudah Kembali ke Level Prapandemi

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar