JAKARTA, DDTCNews – Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) kembali menggelar diskusi kebijakan ekonomi dalam acara "Sarasehan II, 100 Ekonom Indonesia" yang akan dihadiri oleh 100 ekonom di Indonesia.
Sama seperti Desember tahun lalu saat Sarasehan I, acara yang digelar Selasa, (12/12) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, ini juga akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo dan dihadiri sejumlah menteri kabinet.
Akan hadir dalam acara tersebut 100 ekonom terkemuka di Indonesia dari berbagai bidang. Beberapa ekonom yang diundang antara lain Anton Gunawan (Bank Mandiri), A. Prasetyantoko (Unika Atmajaya), Tony Prasetyantono (BNI), David Sumual (BCA), juga Darussalam (DDTC).
Acara ini yang akan berlangsung pukul 09.00-16.00 WIB ini akan dibagi dalam dua sesi. Presiden Jokowi akan menyampaikan keynote speech, lalu dilanjutkan sesi pertama diskusi dengan tema “Sinergi Stimulus Fiskal, Percepatan Infrastruktur dan Produktivitas Ekonomi”.
Narasumber sesi pertama antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudi Antara, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dan Ketua Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso.
Selanjutnya, pada sesi kedua, topik pembahasan akan berpindah pada tema “Tantangan Mewujudkan Kesejahteraan”. Pada sesi ini gantian tokoh seperti Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Engartiasto Lukito, Menteri PPN/ Bappenas Bambang Brodjonegoro dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto menjadi pembicara kunci.
Acara akan dimoderasi oleh Suryopratomo dari Metro TV. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Sarwo Edhi (081380477878). Selain itu dapat menghubungi di nomor telepon di 021-7901001, Fax 012-79194018 dan surat elektronik di [email protected]. (Gfa/Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.