JEPANG

Pajak Atas BBM Bakal Dipangkas Jika Harga Minyak Dunia Terus Melambung

Redaksi DDTCNews | Selasa, 22 Februari 2022 | 13:30 WIB
Pajak Atas BBM Bakal Dipangkas Jika Harga Minyak Dunia Terus Melambung

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dipimpin oleh seorang pendeta shinto saat kunjungan adat Tahun Baru di kuil Ise di Ise, Jepang tengah, dalam foto yang diambil oleh Kyodo, Selasa (4/1/2022). ANTARA FOTO/Kyodo/via REUTERS/hp/cfo

TOKYO, DDTCNews – Pemerintah Jepang berencana untuk memangkas tarif pajak atas bahan bakar minyak (BBM). Langkah ini diambil apabila kenaikan harga BBM terus berlangsung.

Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan rencana tersebut bertujuan untuk memitigasi kemungkinan dampak negatif kenaikan harga BBM terhadap perekonomian.

“Kami tidak mempertimbangkan menerapkannya saat ini. Namun, jika kenaikan harga minyak mentah menjadi berkepanjangan, pemerintah secara keseluruhan akan mempertimbangkan dengan cermat semua opsi,” kata Matsuno dilansir channelnewsasia.com, Selasa (22/2/2022).

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Lebih lanjut, Matsuno mengatakan tarif pajak BBM yakni bensin dan solar akan dipangkas jika harga bensin tetap di atas JPY160 per liter selama 3 bulan berturut-turut. Artinya jika kondisi tersebut terjadi, pajak BBM akan dipangkas setidaknya pada akhir Mei 2022 mendatang.

Di sisi lain, Matsuno menyampaikan anggaran belanja negara memang masih tertekan saat ini. Tekanan utamanya dirasakan karena pemerintah Jepang masih melangsungkan upaya pembangunan kembali daerah Fukushima yang terdampak gempa dan tsunami pada 2011 lalu.

Sebelumnya, pemerintah telah memberikan subsidi BBM untuk menstabilkan harga BBM sejak pertengahan Januari 2022.

Baca Juga:
Malaysia Berencana Kenakan Pajak atas Dividen sebesar 2 Persen

Namun demikian, kebijakan tersebut tidak efektif membuat harga BBM tetap terjangkau oleh masyarakat. Sebab, SPBU telah menaikkan harga BBM hingga mencapai batas atas JPY50 per liter.

Sebagai gambaran, harga minyak jenis brent pada Selasa (22/2/2022) pukul 10.45 WIB mencapai US$96,65 per barel. Angka tersebut melonjak 10,91% secara bulanan, bahkan naik mencapai 24,04% year to date (ytd). (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN