Audi Logo.
NEW DELHI, DDTCNews – Produsen mobil Audi di India meminta pemerintah memberikan insentif pajak seperti yang sudah diberikan untuk mobil listrik.
Kepala Audi India Balbir Singh Dhillon mengatakan insentif fiskal sangat diperlukan oleh merek mobil asal Jerman tersebut untuk meredam dampak pandemi Covid-19 terhadap perusahaan.
“Berbagai masalah terjadi mulai dari kendaraan listrik yang menentukan masa depan hingga kebijakan pajaknya dan keprihatinan tentang pemotongan pajak kepada importir mobil listrik,” kata Dhillon dikutip, Rabu (16/2/2022).
Lebih lanjut, Dhillon mengatakan saat ini Audi dibebani oleh tarif tinggi mulai dari bea masuk, pajak barang dan jasa, dan biaya pendaftaran.
“Kami meminta pemerintah untuk memberi kami insentif 3-5 tahun pajak, sehingga mungkinkan kami untuk menciptakan skala yang layak dan mengeksplorasi lokalisasi,” ujarnya
Minimal, Audi meminta agar pemerintah untuk merasionalisasikan seluruh struktur pajak. Dia optimistis, jika insentif pajak diberikan maka akan memberikan multiplier effect terhadap perekonomian India.
“Sama pentingnya adalah rezim pemerintahan harus stabil karena penting untuk bisnis agar tidak terganggu. Pandemi ini telah mempengaruhi industri mobil, khusus untuk industri otomotif mewah,” ujarnya dikutip dari Quartz India.
Kendati demikian, Dhillon berhadap seiring dengan meningkatnya aktivitas perekonomian di India, Audi memperkirakan pertumbuhan 2 digit pada 2022.
Keyakinan itu berasal dari kinerjanya tahun lalu, dengan pertumbuhan penjualan year on year 101%, meskipun India sempat lockdown karena peningkatan kasus Covid-19. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.