ARAB SAUDI

Otoritas Pajak Tidak Konsisten, Kedubes AS Layangkan Surat Protes

Muhamad Wildan | Selasa, 16 November 2021 | 16:00 WIB
Otoritas Pajak Tidak Konsisten, Kedubes AS Layangkan Surat Protes

Ilustrasi. Menteri Energi Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman bin Abdulaziz Al Saud dan Menteri untuk Uni Emirat Arab, Sultan Ahmed Al Jaber menghadiri Saudi Green Initiative Forum untuk berdiskusi tentang usaha pengekspor minyak utama dunia dalam menghadapi perubahan iklim di Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (23/10/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Ahmed Yosri/hp/cfo

RIYADH, DDTCNews - Amerika Serikat (AS) melancarkan kritik terhadap otoritas pajak Arab Saudi melalui surat yang dikirimkan kedutaan besar mereka di Riyadh.

Melalui surat tersebut, AS memandang otoritas pajak Arab Saudi belum transparan dan tidak konsisten dalam melaksanakan sistem administrasi pajak.

"Otoritas pajak Arab Saudi kurang transparan dan masih tidak konsisten bila dibandingkan dengan otoritas pajak negara-negara lain," tulis Kedutaan Besar AS di Riyadh dalam suratnya kepada Kementerian Investasi Arab Saudi, dikutip Selasa (16/11/2021).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Bila Arab Saudi tak segera memperbaiki kinerja otoritas pajak, masalah ini dikhawatirkan dapat menurunkan daya saing Arab Saudi dalam menarik investasi asing.

Seperti diketahui, Arab Saudi di bawah kepemimpinan Putra Mahkota Muhammad bin Salman berencana untuk mendorong diversifikasi ekonomi dan lepas dari ketergantungan terhadap minyak bumi.

Arab Saudi adalah negara dengan PDB terbesar di Timur Tengah. Meski demikian, banyak korporasi multinasional yang memilih untuk menempatkan regional headquarter-nya di negara-negara tetangga, khususnya Uni Emirat Arab.

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Untuk menarik investasi dan mendiversifikasi perekonomian, Arab Saudi berencana untuk merombak sistem hukum yang berlaku, termasuk ketentuan perpajakan.

Meski demikian, hingga saat ini petugas pajak pada otoritas pajak Arab Saudi masih belum memiliki keahlian untuk menangani kasus-kasus perpajakan yang kompleks.

Tanpa reformasi yang menyeluruh, citra Arab Saudi sebagai tujuan investasi berpotensi kian memburuk dan kalah bersaing dengan negara-negara tetangga, khususnya Uni Emirat Arab.

"Yurisdiksi lain seperti Uni Emirat Arab telah memiliki program untuk memfasilitasi investasi asing," tulis AS dalam suratnya seperti dilansir bnnbloomberg.ca. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN