JAKARTA, DDTCNews – Pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2017 tercatat 5,07%. Meski lebih rendah dari target yang telah dipatok dalam APBNP tahun 2017 sebesar 5,2%, capaian itu menjadi yang tertinggi sejak 2014.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha, seperti sektor informasi dan komunikasi dengan pertumbuhan 9,81%, lalu jasa lainnya tumbuh 8,66%, serta transportasi dan pergudangan tumbuh sekitar 8,49%.
“Meski capaian itu lebih rendah dari target APBNP tahun 2017, tapi justru tertinggi sejak tahun 2014,” ujarnya di Kantor Pusat BPS Jakarta, Senin (5/2).
Pertumbuhan ekonomi 2014 mencapai 5,01%, tahun 2015 hanya 4,88% dan tahun 2016 mencapai 5,03%. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2017 mulai kuartal I hingga kuartal IV berturut-turut 5,01%, 5,01%, 5,06% dan 5,07%.
Berdasarkan catatan BPS, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2017 masih didominasi di Pulau Jawa dan Sumatera. Pasalnya kelompok provinsi di Pulau Jawa berkontribusi terhadap PDB sebesar 58,49% dan diikuti kontribusi provinsi di Sumatera sebesar 21,66% dan Kalimantan 8,2%.
Adapun jika dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2017, industri pengolahan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi yaitu 0,91%, diikuti konstruksi setara 0,67%, kemudian perdagangan besar dan eceran, serta reparasi mobil dan sepeda motor mencapai 0,59%.
Suhariyanto menjelaskan struktur perekonomian Indonesia menurut lapangan usaha tahun 2017 didominasi oleh 3 lapangan usaha utama, yaitu industri pengolahan setara 20,16%; pertanian, kehutanan dan perikanan berkisar 13,14%; perdagangan besar dan eceran, serta reparasi mobil dan sepeda motor setara 13,01%.
Selain itu, perekonomian Indonesia tahun 2017 diukur berdasarkan PDB atas dasar harga berlaku mencapai Rp13.588,8 triliun. Lalu PDB per kapita mencapai US$3.876,8 atau setara Rp51,89 juta. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.