ITALIA

Klub Sepak Bola Alami Tekanan Keuangan, Federasi Minta Insentif Pajak

Redaksi DDTCNews | Selasa, 03 Agustus 2021 | 11:30 WIB
Klub Sepak Bola Alami Tekanan Keuangan, Federasi Minta Insentif Pajak

Ilustrasi. Penggemar klub sepak bola Juventus terlihat sebelum latihan tim di Juventus Training Center di Turin, Italia, Rabu (14/7/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Massimo Pinca/pras/cfo

ROMA, DDTCNews - Federasi sepak bola Italia (FIGC) menyatakan industri olahraga khusus sepak bola memerlukan dukungan kebijakan fiskal untuk bertahan selama pandemi Covid-19.

Presiden FIGC Gabriele Gravina mengatakan industri sepak bola Italia membutuhkan bantuan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional. Menurutnya, kebijakan fiskal yang dinantikan klub adalah relaksasi pembayaran pajak.

"Keringanan pajak dibutuhkan untuk mendukung likuiditas klub olahraga," katanya, dikutip pada Selasa (3/8/2021).

Baca Juga:
Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Gravina menuturkan klub sepak bola Italia tengah mengalami tekanan keuangan. Untuk itu, federasi meminta adanya relaksasi pembayaran utang pajak klub sepak bola melalui restrukturisasi utang pajak kepada badan pendapatan Italia.

Dia menambahkan pemerintah juga perlu memberikan relaksasi terkait dengan ruang iklan dan sponsor bagi industri judi. Permintaan tersebut diharapkan berlaku hingga tahun fiskal 2023 sebagai kompensasi pendapatan klub yang hilang selama pandemi.

Relaksasi larangan iklan dan sponsor dari industri judi dinilai tidak hanya menguntungkan klub sepak bola, tetapi juga pemerintah. Menurutnya, pemerintah akan mendapatkan sumber baru penerimaan pajak langsung dan pajak tidak langsung dari belanja iklan dan sponsor perusahaan judi.

Baca Juga:
Otoritas Ini Usulkan Perubahan Aturan Pencegahan WP ke Luar Negeri

Selain itu, Gravina menegaskan industri sepak bola yang kembali berputar akan menjadi faktor kunci bagi pemulihan ekonomi. Hal ini dikarenakan kegiatan sosial-ekonomi masyarakat Italia tidak bisa dipisahkan dari sepak bola.

"Kita harus bertindak cepat untuk mencegah krisis kegiatan sepak bola profesional. Perusahaan dari 12 sektor ekonomi pada industri sepak bola terhubung dengan sistem negara. Situasi yang tidak diinginkan adalah penurunan bisnis yang berimbas pada penurunan kontribusi pajak langsung dan pajak tidak langsung," ujarnya seperti dilansir sbcnews.co.uk. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar