BULGARIA

Kasus Pajak Bikin Koalisi Partai Pemerintah Kena Mosi Tidak Percaya

Redaksi DDTCNews | Rabu, 22 Juli 2020 | 17:34 WIB
Kasus Pajak Bikin Koalisi Partai Pemerintah Kena Mosi Tidak Percaya

Ilustrasi. (DDTCNews)

SOFIA, DDTCNews—Lambatnya penegakan hukum pajak dan skandal keuangan yang melibatkan bank pemerintah membuat koalisi partai berkuasa goyah dan bertubi-tubi didera mosi tidak percaya.

Partai Sosialis Bulgaria sudah lima kali melancarkan mosi tidak percaya kepada koalisi partai berkuasa yang digagas oleh aliansi nasional. Namun, pemerintah masih bisa lolos dalam setiap pemungutan suara di parlemen.

"Mosi tidak percaya ditolak dengan hasil pemungutan suara menolak 124 berbanding 102 setuju. Dengan 11 anggota parlemen menyatakan abstain dari voting," tulis keterangan resmi parlemen dikutip Rabu (22/7/2020).

Baca Juga:
Bangun Sistem Pajak Berkeadilan, Civil Society Perlu Pahami Isu Pajak

Gelombang mosi tidak percaya oleh Partai Sosialis yang dipimpin Korneliya Petrova Ninova gencar dilakukan karena masyarakat menuntut pemberantasan korupsi dan reformasi lembaga peradilan di bawah kepemimpinan Ivan Geshev.

Terdapat dua kasus yang menjadi pemicu gelombang protes dan aksi politik dari kelompok kiri untuk mengambil alih tampuk pemerintahan. Pertama, aparat hukum lambat bergerak atas kasus penggelapan pajak oleh pengusaha industri judi, Vasil Bozhkov.

Nilai penggelapan pajak yang dituduhkan kepada Bozhkov mencapai 700 juta lev Bulgaria atau setara dengan Rp6 triliun. Namun, buron kasus pajak tersebut berhasil melarikan diri ke Dubai, Uni Emirat Arab pada Januari lalu.

Baca Juga:
Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Ini Kata Sri Mulyani

Asal tahu saja, Vasil Bozhkov mendapati puluhan dakwaan hukum mulai dari suap kepada pejabat pemerintah, melakukan pemerasan, dan melakukan penghindaran serta penggelapan pajak.

Kasus kedua adalah skandal yang melibatkan perbankan milik pemerintah, Bulgarian Development Bank (BDB). Perusahaan plat merah ini diduga membeli saham bank swasta di atas harga pasaran dan berpotensi merugikan keuangan negara.

"Motif mosi tidak percaya yang ditolak kali ini adalah pemerintah hanya melayani kepentingan oligarki dan menuntut dibentuknya komite ad hoc untuk kasus BDB," terang keterangan resmi parlemen dilansir See News. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

22 Juli 2020 | 22:56 WIB

#MariBicara Di Negara manapun, pejabat atau korporasi yang menggelapkan pajak akan memberikan indikasi bahwa legitimasi hukum di negara tersebut masih lemah. Sepantasnya partai oposisi memberikan mosi tidak percaya atas hal itu. #MariBicara Semoga mosi tidak percaya ini tidak melebar ke permasalahan keamanan dan ketertiban kehidupan di Bulgaria.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 31 Januari 2025 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Buka Opsi Batalkan Bea Masuk 25% Atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Kamis, 30 Januari 2025 | 17:55 WIB PAJAK INTERNASIONAL

Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Kamis, 30 Januari 2025 | 10:51 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Bangun Sistem Pajak Berkeadilan, Civil Society Perlu Pahami Isu Pajak

BERITA PILIHAN
Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK    

DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Pajak Minimum Global Bagi WP CbCR Bisa Dinolkan, Begini Kriterianya

Jumat, 31 Januari 2025 | 17:15 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:11 WIB CORETAX SYSTEM

Bermunculan Surat Teguran yang Tak Sesuai di Coretax? Jangan Khawatir!

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:31 WIB KEBIJAKAN PAJAK

WP Tax Holiday Terdampak Pajak Minimum Global, PPh Badan Turun Lagi?

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:11 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Supertax Deduction Kurang Laku, Ternyata Banyak Investor Tak Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 14:30 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Demi Kejar Pajak, Dinas ESDM Petakan Ulang Sumur Air Tanah di Daerah

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:45 WIB PAJAK MINIMUM GLOBAL

Ada Pajak Minimum Global, RI Cari Cara Biar Insentif KEK Tetap Menarik

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:25 WIB TAX CENTER UNIVERSITAS ADVENT SURYA NUSANTARA

Gratis untuk Umum! Sosialisasi Soal Coretax, PPN 12%, dan SAK EMKM-EP